Mengenal Tank Challenger 2
LONDON (sijori.id) - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada hari Sabtu 14 Januari 2023 berjanji akan menyediakan tank Challenger 2 dan sistem artileri ke Ukraina. Keputusan ini menjadikan Challenger 2 akan menjadi tank barat pertama yang akan bergabung dalam perang yang sudah berlangsung sekitar 11 bulan tersebut.
Kantor Perdana Menteri Inggris atau Downing Street mengatakan untuk tahap awal tank yang akan dikirim sebanyak 14 unit. Cukup untuk membentuk satu skuadron. Jumlah ini jelas terlalu sedikit dan tidak akan mengubah jalannya pertempuran. Tetapi langkah Inggris ini bisa menjadi semacam tes ombak untuk melihat sejauh mana reaksi Rusia. Ini mengingat main battle tank masuk dalam kelas senjata offensive. Selama ini masih ada perdebatan diantara sekutu NATO apakah perlu mengirim senjata tersebut.
Polandia dan Finlandia juga sudah terbuka menyatakan siap untuk mentransfer tank Leopard 2 mereka. Tetapi kunci paling penting ada di Jerman. Sebanyak 13 negara Eropa, termasuk Polandia dan Finlandia, memiliki tank Leopard 2 . Tank yang diperkenalkan pada tahun 1979 dan telah ditingkatkan beberapa kali sejak itu.
Sementara untuk bisa mentransfer senjata itu ke Ukraina baik dalam bentuk penjualan maupun hibah harus mendapakan izin Jerman.
Berlin belum secara resmi mengatakan apakah akan memberikan izin tersebut. Tetapi sejumlah pejabat mengisyaratkan hal itu bisa dilakukan.
Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck mengatakan Berlin tidak akan menghalangi negara lain mengekspor kembali tank Leopard. Sementara wakil juru bicara pemerintah Jerman Christiane Hoffmann mengatakan pihaknya belum menerima permintaan resmi dari Polandia atau Finlandia.
Dia menambahkan pemerintah Jerman terus bertukar pikiran tentang apa hal yang benar untuk dilakukan saat ini dan bagaimana cara terbaik mendukung Ukraina.
Challenger 2 telah diakui menjadi salah satu Main Battle Tank terbaik di dunia. Tank 62 ton ini sukses membangun reputasi untuk ketangguhan luar biasa selama pertempuran di Irak.
Challenger 2 memasuki layanan pada 1983 atau 15 tahun setelah Challenger 1. Pada saat itu, tank Inggris pertama yang mendapatkan keuntungan dari armor komposit Chobham yang mutakhir, yang secara meyakinkan mengembalikan keunggulan pertahanan tank modern.
Namun, Challenger 1 masih berbagi banyak sistem dengan tank Chieftain yang ada lebih dahulu, termasuk sistem kontrol tembakan yang lamban. Tank baru ini tampil buruk dalam latihan dan mengalami masalah peralatan yang boros. Kementerian Pertahanan kemudian menandatangani desain modern yang lebih menyeluruh pada tahun 1989.
Tetapi Challenger 1 tampil cemerlang di pertarungan yang sebenarnya. Dalam Perang Teluk dia menghancurkan 200-300 tank Irak tanpa satupun menjadi korban. Bersama Abrams, benar-benar menguasai medan.
Saat itu Irak memang menerjunkan tank-tank tua era Soviet yang tidak bisa mengalahkan armor berat semacam Challenger dan Abrams. Bahkan senapan 120 milimeter di kedua kendaraan bisa dengan mudah menembus armor lawan. Seorang kru Challenger 1 bahkan mencapai rekor tembakan jarak jauh selama konflik dengan menghancurkan sebuah tank Irak dari jarak 3,2 mil.
Challenger 2 secara penampilan mirip dengan Challenger 1 tetapi sebenarnya memiliki sedikit bagian yang sama. Tank ini menampilkan meriam L30A1 yang lebih panjang. Selain itu juga menggunakan paket komposit yang ditingkatkan yang dikenal sebagai armor Dorchester serta tambahan Explosive Reactive Armor (ERA).
Leopard 2, Abrams and Challenger semuanya dianggap memiliki kemampuan yang serupa. Namun desain Inggris memiliki beberapa ciri khas yang membedakan. Tank Inggris dinilai memiliki armor yang terbaik, tetapi paling lambat dengan kecepatan maksimum 30 mil per. Sifat terakhir ini terkait dengan mesin 1.200 tenaga kuda yang kurang bertenaga, dibandingkan dengan mesin 1.500 tenaga kuda di dua tank lainnya.
Challenger 2 juga dicatat menjadi satu-satunya desain tank modern di kelas berat yang menggunakan rifled gun yang memungkinkan keakuratan yang lebih besar. Namun gerakan berputar mengarah pada kecepatan moncong yang lebih rendah. Ini mengurangi daya kinetic tembus peluru untuk menusuk lapis baja. Sesuatu yang disukai oleh kebanyakan negara.
Tapi tank Inggris memiliki amunisi unik mereka sendiri, yakni High Explosive Squash-Head. Amunisi yang tidak bergantung pada energi kinetik untuk penetrasi. Namun tetap dapat memperoleh keuntungan dari ketepatan laras yang lebih tinggi.
Hampir tidak masuk akal
Challenger 2 juga bergabung dalam invasi Amerika ke Irak pada tahun 2003. Sekali lagi tank ini menunjukkan kinerjanya dengan menghancurkan tank-tank lawan di sekitar kota Basra tanpa ada satupun yang menjadi korban.
Reputasi Challenger 2 dalam hal kekebalan menciptakan kisah yang agak tidak masuk akal. Dalam perang tersebut salah satu Challenger 2 diduga diserang oleh 70 RPG dan kru tidak mengalami luka. Satu lagi tank diserang dengan 17 RPG dan sebuah rudal Milan. Meskipun mengalami kerusakan tetapi kembali dalam pertempuran keesokan harinya.
Pada tahun 2007 terungkap bahwa beberapa tahun sebelumnya seorang gerilyawan menggunakan RPG-29 yang sangat kuat untuk menghantam armor bagian bawah Challenger 2. Bagian ini menjadi salah satu titik terlemah tank. Hulu ledak menembus di bagian pengemudi. Meskipun demikian kendaraan tetap dalam kondisi operasional dan mampu mundur dari penyergapan.
Tetapi tank ini hanya sedikit mengalami upgrade, karena militer Inggris mengalami penciutan cepat dalam hal anggaran pertahanan. Sementara Jerman mengembangkan model baru dari tank Leopard 2. Dan Angkatan Darat Amerika terus-menerus melakukan upgrade bertahap Abrams mereka.
Hal ini menjadikan Challenger 2 sekarang umumnya dianggap tertinggal dari rekan-rekan NATO-nya.
Pengalaman tempur menunjukkan tank yang mendeteksi dan menembak musuh terlebih dahulu biasanya menang. Sensor dan pengendalian tembakan secara tradisional merupakan area kekuatan untuk tank Barat dibandingkan dengan desain Soviet atau Rusia. Namun, tidak ada upgrade kemampuan ini pada Challenger 2 atau menghadirkan teknologi ofensif serta defensif baru.
Selain itu ada masalah mesin 1.200 tenaga kuda milik Challenger 2 yang meski memiliki keandalan yang baik dia harus berjuang di bawah berat badan yang meningkat. Upgrade ke sistem 1.500 tenaga kuda setidaknya akan membawa Challenger 2 sesuai dengan tank tempur utama Barat lainnya. (dari berbagai sumber)