Mengubah Limbah Plastik menjadi Minyak Pirolisis
WINCONSIN (sijori.id) - Pusat penelitian University of Wisconsin-Madison telah mengembangkan metode baru dalam mengubah limbah plastik menjadi minyak pirolisis yang mengandung olefin berharga melalui proses pirolisis dan katalisis hidroformilasi.
Teknik inovatif ini memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah sampah plastik global dan membuka peluang baru dalam industri daur ulang dan memberikan manfaat lingkungan serta ekonomi yang menarik.
Melalui metode pirolisis, plastik dipanaskan pada suhu tinggi tanpa oksigen, menghasilkan minyak pirolisis yang kaya akan senyawa bernilai, terutama olefin. Olefin merupakan kelas hidrokarbon sederhana yang berperan penting dalam industri kimia dan pembuatan polimer.
“Produk-produk ini dapat digunakan untuk membuat berbagai bahan dengan nilai lebih tinggi,” kata George Huber, profesor teknik kimia dan biologi yang memimpin penelitian, dilansir oilprice.com, Kamis, 16 Agustus 2023.
Dalam proses yang dikenal sebagai katalisis hidroformilasi homogen, tim peneliti berhasil mengubah olefin menjadi aldehida, yang kemudian dapat direduksi menjadi alcohol untuk bahan industri yang berharga. Hasil akhir dari proses ini adalah produk kimia bernilai lebih tinggi, seperti bahan pembuat sabun, pembersih, dan polimer lainnya yang memiliki manfaat lebih besar.
George Huber menjelaskan bahwa teknologi ini dapat membantu meningkatkan nilai limbah plastik yang sebelumnya memiliki nilai rendah. Dengan proses yang lebih efisien dan hemat energi, minyak pirolisis dapat diubah menjadi alkohol bernilai tinggi senilai US$1.200 atau sejitar Rp18 Juta hingga US$6.000 per ton atau sekitar Rp90 Juta per ton, jauh lebih tinggi dari nilai awalnya yang hanya sekitar US$100 per ton atau sekitar Rp1,5 juta per ton.
Industri daur ulang dapat mengambil manfaat dari teknologi ini. Beberapa perusahaan kimia besar telah mengambil langkah untuk memproduksi minyak pirolisis dari limbah plastik, tetapi metode baru ini memberikan cara yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan untuk mengolah minyak tersebut menjadi produk bernilai lebih tinggi.
Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi lintas departemen di Universitas Wisconsin-Madison, melibatkan pakar dalam bidang kimia, rekayasa kimia, dan analisis ekonomi. Langkah selanjutnya bagi tim adalah mengoptimalkan proses ini, memahami plastik daur ulang secara lebih mendalam, dan mengeksplorasi berbagai kombinasi katalis untuk menghasilkan produk kimia akhir yang beragam.
Inovasi ini memiliki potensi untuk mengubah lanskap industri daur ulang plastik dan memberikan dampak positif bagi lingkungan serta perekonomian. Dengan potensi untuk mengatasi masalah sampah plastik sambil menciptakan nilai tambah ekonomi, metode baru ini membawa harapan bagi masa depan yang lebih berkelanjutan. (*)