Menko Luhut Bilang, Elon Musk akan Invest Starlink di IKN

Pratiwi - Sabtu, 10 Februari 2024 11:18 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Acara B20

JAKARTA (sijori.id) - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Elon Musk bakal mendatangi IKN seiring kepastian investasi jaringan milik Starlink.

Menko Marves ini menjelaskan dirinya sudah tidak menunggu investasi Tesla untuk baterai kendaraan listrik, namun Tesla sudah memastikan akan menggelontorkan dananya ke Indonesia di proyek lain. Salah satunya Starlink.

"Kan Starlink mau masuk, kami kira hampir selesai persyaratannya dia (Elon Musk) akan ke IKN," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pada Rabu, 7 Februari 2024.

Menurut Luhut saat ini, investasi Starlink resmi masuk ke IKN setelah surat perizinan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terbit, di mana Starlink harus mengurusi dulu izin layak operasi (ILO).

Lebih lanjut hal ini dilakukan berdasarkan titah Presiden Jokowi agar Starlink bisa membantu memasang jaringan di puskesmas-puskesmas di sekitar IKN Nusantara bisa lebih terjangkau.

Kata Luhut, Tesla juga akan bekerja sama dengan salah satu produsen nikel di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk menyediakan pasokan bahan baku yang belum bisa disebutkan produknya.

Apa Itu Starlink?

Sebagai informasi, Starlink adalah jaringan satelit orbital yang dikembangkan oleh perusahaan Spaceflight Swasta SpaceX untuk menyediakan sistem komunikasi internet berbasis satelit ke berbagai wilayah yang ada di bumi.

Sebelumnya pada 2022, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) telah memberikan Hak Labuh kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsel) untuk penyelenggaraan jaringan tetap Starlink.

Starlink adalah satelit pertama dan terbesar di dunia dengan konstelasi menggunakan orbit bumi yang rendah atau Low Earth Orbit yang sering dijadikan sebagai solusi broadband di pedesaan atau daerah terpencil yang tidak memiliki akses internet karena ketiadaan fiber optik atau base transceiver station (BTS) di wilayah tersebut.

Saat ini, fasilitas layanan kesehatan di beberapa negara seperti Filipina, Rwanda, Mozambik, dan Nigeria juga telah menggunakan Starlink. (*)

Editor: Pratiwi
Tags LuhutStarlinkBagikan

RELATED NEWS