SOLO (sijoei.id) - Solo menawarkan pengalaman minum teh yang unik dan memuaskan bagi para pecinta teh. Di kota ini, tradisi ngeteh (menikmati teh) telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, menghadirkan cita rasa istimewa yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Rahasia di balik kelezatan teh khas Solo terletak pada penggunaan racikan khas yang dikenal sebagai "oplosan".

Teknik ini dilakukan dengan mencampur beberapa merek teh lokal yang berbeda untuk menciptakan cita rasa yang unik dan kompleks.

Di Solo, beberapa merek teh populer yang sering digunakan untuk oplosan meliputi Teh Nyapu, Teh Sintren, Teh 999, Teh Gardoe, Teh Gopek, dan beberapa merek lain.

Teh Nyapu memberikan aroma yang kuat dan sedikit pahit, yang menambah karakter khas pada racikan teh.

Sementara itu Teh Sintren, dengan rasa manis dan gurih serta aroma khasnya, sering disajikan dengan gula batu untuk pengalaman menyegarkan yang lebih nikmat.

Teh 999, dengan rasa sepet, pahit, kentel dan aroma harumnya, memberikan sentuhan mewah pada campuran teh. Teh Gardoe menawarkan rasa yang khas wangi, ringan, dan pekat.

Sedangkan Teh Gopek, dengan rasa ringan dan aroma yang harum, cocok bagi mereka yang menyukai teh yang lebih lembut.

Kombinasi berbagai merek teh ini menghasilkan cita rasa yang kompleks, mulai dari yang manis, gurih, hingga sedikit pahit.

Teh oplosan juga disajikan secara panas dan manis, dengan penambahan gula batu atau gula aren untuk menyesuaikan selera.

Penikmat teh di Solo sering menikmati oplosan ini sebagai minuman yang membangkitkan semangat dan menyegarkan, dengan setiap tegukan membawa kenikmatan dari gabungan beragam rasa dan aroma teh lokal yang terbaik.

Bagi penggemar teh, Solo menjadi surga dengan beragam pilihan oplosan teh yang menggugah selera.

Pengalaman ngeteh di Solo tidak hanya tentang minum teh, tetapi juga menggali tradisi dan kekayaan cita rasa yang unik dari kota ini.

Dengan demikian, Solo tidak hanya memikat dengan budaya batiknya, tetapi juga dengan kekayaan rasa dari tradisi minum teh yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya. (*)