Museum Agung Mesir Resmi Dibuka, Tampilkan Seluruh Koleksi Tutankhamun

Pratiwi - Minggu, 02 November 2025 13:24 WIB
Museum itu menyimpan sekitar 100.000 artefak, termasuk sebuah patung Raja Ramses II. (reuters / BCC)

KAIRO (sijori,id) — Dekat salah satu Keajaiban Dunia Kuno, Piramida Agung Khufu di Giza, Mesir resmi membuka Grand Egyptian Museum (GEM), museum arkeologi terbesar di dunia yang menjadi kebanggaan baru bangsa piramid itu.

Museum megah ini menampung sekitar 100 ribu artefak yang merangkum perjalanan sejarah Mesir selama tujuh milenium — mulai dari masa pradinasti hingga era Yunani dan Romawi.

Para arkeolog terkemuka menyebut berdirinya GEM menjadi momentum bagi Mesir untuk memperkuat tuntutan pengembalian benda-benda bersejarah mereka yang kini tersimpan di luar negeri, termasuk Batu Rosetta yang kini menjadi koleksi British Museum.

Daya tarik utama GEM adalah koleksi lengkap dari makam Raja Tutankhamun yang utuh untuk pertama kalinya sejak ditemukan oleh Howard Carter pada 1922. Pengunjung bisa melihat langsung topeng emas legendaris, takhta, hingga kereta perang sang raja muda.

“Selama ini hanya sebagian kecil koleksi Tutankhamun yang dipamerkan. Sekarang semuanya ditampilkan utuh, seperti saat pertama kali ditemukan,” ujar Dr. Tarek Tawfik, Presiden Asosiasi Internasional Egyptologists.

Dengan nilai pembangunan mencapai 1,2 miliar dolar AS, museum seluas 500 ribu meter persegi ini diproyeksikan menarik hingga 8 juta pengunjung setiap tahun. GEM diharapkan menjadi lokomotif baru pariwisata Mesir yang sempat terpukul akibat krisis kawasan.

“Kami ingin GEM menjadi simbol kebangkitan baru Mesir dalam bidang kebudayaan dan pariwisata,” ujar Ahmed Seddik, pemandu wisata di kawasan piramida Giza.

Selain koleksi Tutankhamun, museum ini juga menampilkan perahu pemakaman Firaun Khufu berusia 4.500 tahun serta deretan patung raja dan ratu kuno di tangga agungnya. Dari lantai atas, pengunjung disuguhi pemandangan piramida yang tampak megah di kejauhan.

Proyek ini pertama kali direncanakan pada 1992 dan mulai dibangun pada 2005. Setelah tertunda akibat krisis ekonomi, revolusi Arab Spring, hingga pandemi Covid-19, museum akhirnya rampung dan resmi dibuka pada 1 November 2025.

Mantan Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir, Dr. Zahi Hawass, menyebut pembukaan GEM sebagai mimpi yang menjadi kenyataan. Ia juga menyerukan agar tiga artefak legendaris — Batu Rosetta, Zodiac Dendera, dan Patung Nefertiti — dikembalikan ke Mesir sebagai bentuk penghormatan.

“Mesir telah memberi banyak hadiah bagi dunia. Kini saatnya dunia memberi kembali,” ujarnya.

Dengan fasilitas modern, laboratorium konservasi canggih, serta pameran berstandar internasional, Grand Egyptian Museum bukan hanya simbol masa lalu, tetapi juga lambang kebanggaan Mesir modern. (*)

RELATED NEWS