Musyawarah Sekretariat Majelis Sastra Asia Tenggara

Pratiwi - Sabtu, 24 Juni 2023 10:54 WIB
null


JAKARTA (sijori.id) - Wakil Ketua Komite III DPD RI, Evi Apita Maya, mengapresiasi akan dilaksanakannya pertemuan Musyawarah Sekretariat Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera). dengan beberapa negara di bulan September 2023 ayng ditaja oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI .

"Kita berharap di Asia Tenggara nanti, Bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia menjadi bahasa untuk semua kegiatan," tandasnya.

Selain itu sastra-satra kita atau Sastra Indonesia, yang banyak berasal dari Bahasa Melayu menjadi berkembang karena sastra tersebut bagian dari kebudayaan kita sendiri. "Sebuah negara itu maju apabila kebudayaanya dipertahankan. Salah satunya dengan mempertahankan sastranya," jelas Evi, Anggota DPD RI asal Provinsi NTB.

Acara ini bertujuan menyusun rencana terkait kegiatan Mastera dan menindaklanjuti keputusan yang berhubungan dengan garis haluan sastra di Kawasan Asia Tenggara.
Kegiatan ini merupakan persiapan Sidang ke-27 Mastera yang akan dilaksanakan September mendatang.

"Tahun ini Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah untuk rangkaian kegiatan Mastera, yaitu Musyawarah Sekretariat yang dilaksanakan pada tanggal 20 hingga 23 Juni 2023, serta Sidang Eksekutif ke-27 Mastera di bulan September mendatang," kata Sekretaris Badan Bahasa, sekaligus Ketua Perwakilan Mastera Indonesia, Hafidz Muksin, di Bogor, Rabu (21/6/2023).

Menurutnya, kegiatan Musyawarah Sekretariat ini akan dikelompokkan menjadi tiga komisi kesepakatan sastra, yaitu Komisi Organisasi dan Kesekretariatan, Komisi Penulisan Kreatif/Penerbitan, serta Komisi Penelitian/Penerjemahan. Ketiga komisi tersebut akan berdiskusi untuk menghasilkan kesepakatan antar negara Mastera yang menjadi acuan kerja pada Sidang Mastera mendatang.

Adapun agenda musyawarah Sekretariat Mastera secara garis besar antara lain: pertama, menyimak Keputusan Umum Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) tahun berjalan. Kedua, memantapkan program Mastera tahun berjalan. Ketiga, membicarakan Program Mastera kegiatan tahun selanjutnya. Keempat, mendiskusikan dan membahas kegiatan tahun berjalan dan tahun yang akan datang. Kelima, mendengarkan laporan negara anggota masing-masing tentang realisasi Keputusan Umum Sidang Tahun berjalan. Keenam, menindaklanjuti hasil dan Keputusan Umum Sidang Mastera sebelumnya. Ketujuh, menyiapkan bahan dan hal lain yang diperlukan dalam Sidang Mastera. Kedelapan, mengingatkan dan menagih kegiatan yang belum berjalan.

Pada kesempatan ini, Haji Ali Mohd Ali bin Haji Radin dari Brunei Darussalam, Setiausaha selaku Ketua Perwakilan Mastera Brunei Darussalam mendorong agar kegiatan ini bisa berjalan dengan baik. Sejalan dengan itu, dirinya juga berharap kegiatan ini bisa menghasilkan kesepakatan terbaik yang mengarah pada peningkatan mutu sastra di Kawasan Asia Tenggara hingga tingkat dunia.

Sedangkan, Encik Abdul Ghani bin Abu selaku Ketua Perwakilan Malaysia optimis bahwa kegiatan ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk meramu kesepakatan terkait pengembangan mutu sastra, khususnya bagi negara-negara anggota.

(*)

Tags SastraBagikan

RELATED NEWS