(sijori.id) - Dilansir dari Ensiklopedia Britanica, Jumat, 15 September 2023, legenda dan cerita tutur mengatakan bahwa Napoleon, yang pada saat itu belum menjadi kaisar, memutuskan untuk menjelajahi Piramida Khufu Mesir.

Dengan keberaniannya, ia memasuki piramida ini dan menghabiskan berjam-jam sendirian di dalam Kamar Raja, sebuah ruangan penting di tengah piramida. Napoleon menjelajahi lorong sempit dan kecil sebelum menemukan kompleks makam raja.

Namun, saat Napoleon keluar dari piramida, dia dalam keadaan pucat dan terguncang, seakan mengalami kejadian tak terbayangkan didalam Piramida. Kisah ini menjadi salah satu misteri terbesar seputar Piramida Khufu. Napoleon tidak pernah mengungkapkan secara rinci apa yang terjadi di dalam sana yang membuatnya begitu terguncang. Namun, satu hal yang pasti, pengalaman di dalam piramida itu mengubah hidupnya.

Setelah kejadian didalam Piramida tersebut, Napoleon memimpin Revolusi yang menjatuhkan Kekaisaran Prancis, dan mengobarkan perang di seluruh Eropa. Benar atau tidaknya cerita ini, hal yang pasti adalah Piramida Khufu memiliki kekuatan luar biasa untuk membangkitkan imajinasi dan kekaguman.

Pertanyaan pun muncul, Apa yang sebenarnya dilihat Napoleon di dalam piramida yang dapat memicu reaksi seperti itu? Apakah ada sesuatu yang lebih dari sekadar struktur fisik yang megah?

Piramida Khufu, seperti piramida-piramida Mesir kuno lainnya, adalah makam kerajaan yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan terakhir para firaun atau raja Mesir. Selain piramida itu sendiri, kompleks pemakaman sering kali mencakup kuil-kuil, situs pemakaman ratu, dan kuil kamar mayat untuk persembahan. Sarkofagus Khufu, yang diperkirakan digunakan untuk menguburkan firaun tersebut, terletak di Kamar Raja yang dalam dan berlokasi jauh di dalam Piramida Besar.

Hingga saat ini, Piramida tetap menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah arkeologi. Pada suatu masa dimana teknologi dan peradaban semakin maju, mungkin manusia akan menemukan jawaban mengenai misteri Piramida yang konon memengaruhi Napoleon dalam memimpin revolusi. (*)