Nauru Buka Hubungan Diplomatik dengan China

Pratiwi - Senin, 29 Januari 2024 22:26 WIB
Tim Diplomatik China, kembali kibarkan bendera China di Nauru

NAURU - Upacara bersejarah terjadi di Nauru pada hari Senin, ketika tim diplomatik China mengibarkan bendera nasional merah bintang lima di negara kepulauan Pasifik ini.

Peristiwa ini menjadi momen penting dalam sejarah hubungan antara kedua negara, karena menjadi kali pertama dalam hampir 19 tahun terakhir di mana bendera China berkibar kembali Nauru.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap pengumuman pemerintah Nauru pada tanggal 15 Januari yang menegaskan pengakuan terhadap prinsip satu China. Keputusan tersebut menyebabkan akhir dari "hubungan diplomatik" dengan Republic Of China atau lebih dikenal sebagai Taiwan.

Nauru juga secara tegas menyatakan kesiapan mereka untuk menjalin dan memperkuat hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat China. Momentum diplomatik mencapai puncaknya pada tanggal 24 Januari 2024 ketika kesepakatan resmi untuk memulai kembali hubungan diplomatik di tingkat duta besar ditandatangani di Beijing antara perwakilan China dan Nauru.

Pengibaran bendera ini menjadi langkah signifikan dalam pembangunan kembali Kedutaan Besar China di negara kepulauan Pasifik tersebut. Hal ini dapat dianggap sebagai langkah strategis yang menunjukkan upaya memperkuat hubungan bilateral antara China dan Nauru, serta menandai babak baru dalam kerjasama diplomatik di kawasan tersebut.

Tim diplomatik China yang memimpin proses pembangunan kembali kedutaan di Nauru menggelar sebuah upacara dengan pengibaran bendera di kompleks pembangunan kantor kedutaan China, yang saat ini juga berfungsi sebagai kantor sementara mereka.

Dilansir dari Xinhua, Senin, 29 Januari 2024, kepala tim diplomatik, Wang Xuguang, memberikan pandangannya kepada wartawan terkait dengan pentingnya peristiwa tersebut. Wang menyatakan keyakinannya bahwa China dan Nauru memiliki potensi besar untuk saling melengkapi dalam berbagai sektor dan menjalin kerja sama bilateral yang erat.

Pernyataan ini mencerminkan komitmen kuat untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antara kedua negara, serta menggambarkan dorongan untuk mengoptimalkan potensi kerjasama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, budaya, dan politik.

Menurut Wang upacara ini tidak hanya merupakan simbol fisik dari pembangunan kembali kedutaan, tetapi juga menciptakan momentum positif untuk kedua negara dalam memperkuat kemitraan mereka di masa mendatang.

Wang menekankan pentingnya perkuatan strategi pembangunan dan implementasi proyek-proyek yang lebih baik. Menurut Wang, kedepan, kedua belah pihak harus memperkuat penyelarasan strategi pembangunan mereka, serta berupaya menemukan titik temu untuk kerja sama, dan melaksanakan proyek-proyek yang lebih banyak dan lebih baik sehingga kedua bangsa dapat memperoleh manfaat dari hubungan bilateral tersebut.

Tindakan ini mencerminkan dinamika kompleks dalam geopolitik regional, serta juga menandai titik balik penting dalam hubungan bilateral antara kedua negara tersebut. Sebagai konsekuensi dari perubahan ini, China kini mengukuhkan kehadirannya di Nauru, sementara Nauru membuka babak baru dalam hubungannya dengan negara besar tersebut.

Pembukaan kembali hubungan diplomatik ini menciptakan peluang baru bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai sektor, dengan fokus pada proyek-proyek yang dapat memberikan manfaat positif bagi kedua belah pihak. Hal ini juga mencerminkan langkah strategis yang dilakukan China dan Nauru untuk memperkuat hubungan bilateral mereka di tingkat internasional. (*)

Tags nauruBagikan

RELATED NEWS