JAKARTA (sijori.id) – Promotor Rajawali Indonesia umumkan Overkill jadi penampil festival musik JogjaROCKarta 2023. Veteran thrash metal asal AS itu dijadwalkan guncang panggung Stadion Kridosono Yogyakarta, pada Sabtu, 30 September mendatang.

“Menjadi bagian dari gerakan penting Genre Thrash Metal @overkillofficial siap menggebrak panggung di JogjaROCKarta 2023!” tulis akun Instagram resmi promotor Rajawali Indonesia, dikutip TrenAsia.com, Selasa 22 Agustus 2023.

Overkill yang kini digawangi Bobby "Blitz" Ellsworth (vokal), D.D. Verni (bass), Dave Linsk (gitar) dan Derek Tailer (gitar) bakal bergabung dengan Sepultura, Slank dan BIP yang lebih diumumkan sebagai penampil JogjaROCKarta 2023.

Dapat dibilang, penampilan Overkill di JogjaROCKarta 2023 sebagai obat untuk pencinta musik thrash metal. Pasalnya, band yang didirikan di New Jersey, AS, 1980, mengurungkan niatnya jadi penampil di festival musik Hammersonic 2023 pada Maret lalu, lantaran salah satu anggotanya mengalami sakit.

Melansir situs jogjarockartafestival.com, JogjaROCKarta merupakan festival musik rock papan atas Indonesia yang rutin digelar di Kota Gudeg, sejak 2017 lalu. Tahun ini, menjadi penyelenggaraan yang ke-6 dan bakal menghadirkan musisi thrash metal internasional yakni Overkill dan Sepultura.

Terkini, tiket konser musik JogjaROCKarta 2023 masih bisa dibeli hanya melalui laman bakoelkarcis.com dengan harga Rp500 ribu. Kabarnya, promotor Rajawali Indonesia masih akan mengundang satu atau dua musisi mancanegara sebagai penampil utama pada festival musik rock itu.

Awal Karir Overkill

Overkill adalah band thrash metal legendaris yang berasal dari New Jersey, Amerika Serikat. Mereka dibentuk pada tahun 1980 oleh dua orang pendiri, yaitu Bobby "Blitz" Ellsworth (vokalis) dan D.D. Verni (bass). Keduanya hingga kini masih bertahan, disaat para personel lain memustuskan hengkang.

Sejak awal, Overkill telah menjadi salah satu kekuatan utama dalam dunia musik thrash metal, dan telah menghasilkan sejumlah album yang berpengaruh. Overkill merilis pertamanya "Feel the Fire," pada 1985. Album ini mampu mendapatkan perhatian dalam komunitas thrash metal.

Perhatian Publik

"Taking Over," menjadi album kedua Overkill yang dirilis pada 1987. Dapat dibilang, album itu lebih matang secara musikal dan menampilkan lirik yang lebih kuat. Hal itu ditemukan dalam lagu-lagu seperti "In Union We Stand" dan "Wrecking Crew".

Kemudian, pada 1989, Overkill kembali merilis album ketiganya “The Years of Decay.” Album ini dianggap sebagai salah satu karya terbaiknya, yang ditunjukkan lewat lirik yang lebih dalam dan menyinggung sosial-politik terutama dalam lagu “Elimination” dan “Hello from the Gutter,” album itu sekali lagi membuktikan kedewasaan band dalam eksplorasi isu-isu kemanusian.

Konsistensi dan Eksplorasi

Meski telah dikenal publik luas, Overkill terus merilis album secara teratur dengan mempertahankan gaya thrash mereka yang khas. Meski begitu, mereka juga bereksperimen menggabungkan elemen baru ke dalam musik dengan tujuan menambah variasi musik mereka. Hal itu ditemukan dalam album-album semisal "Horrorscope" (1991), "I Hear Black" (1993), dan "W.F.O." (1994).

Setelah beberapa pergantian personel, Overkill terus mempertahankan produktivitas mereka. Pada tahun 2010, mereka merilis album "Ironbound," yang mendapat pujian luas dari penggemar dan kritikus. Album ini dianggap sebagai salah satu rilisan terbaik mereka dalam beberapa tahun.

Perayaan Ulang Tahun

Pada 2015, Overkill merayakan ulang tahun ke-25 mereka sebagai band dengan merilis album "White Devil Armory." Mereka juga mengadakan tur dunia yang diberi nama "Killfest 2015" sebagai bagian dari perayaan tersebut. Album ini memperlihatkan bahwa band ini masih memiliki semangat dan kualitas dalam menghasilkan musik yang menggebrak.

Dengan komitmen mereka terhadap musik dan dedikasi terhadap penggemar, mereka terus menjadi salah satu ikon dalam genre ini. Jika ada perubahan lebih lanjut setelah tanggal tersebut, saya mungkin tidak memiliki informasi yang lebih aktual. (*)