Pandemi, Tak Mudah Kredit Rumah

Pratiwi - Jumat, 10 September 2021 21:51 WIB

Ilustrasi rumah murah bersubsidi dalam program Tapera. / Facebook @ppdpp.pupr

undefined


BATAM (sijori.id) - Masa pandemi menyulitkan karyawan swasta memiliki rffumah melalui kredit. Bank bersikap selektif.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Batam, Achyar Arfan mengatakan, saat ini bank memang tidak mudah dalam memberikan pinjaman kredit konsumtif.

"Dari segi risiko, belum ada kemudahan pemerintah ke bank saat pandemi ini. Jadi risiko yang ada ditanggung bank sendiri, karena bank itu melihat dari kemampuan bayar nasabah," jelasnya.

Dari segi bonatifitas nasabah, maka karyawan BUMN dan PNS menjadi prioritas utama, karena memiliki kemampuan membayar jangka panjang.

"Sedangkan dibawah itu, diteliti satu per satu. Dari individu, bank juga memperhatikan, dilihat dari rekening koran dan kepatuhan kredit juga. Apakah disiplin atau tidak," jelasnya.

Bahkan, bagi Achyar yang merupakan seorang pengembang, syarat untuk ajukan kredit bisa mencapai 30.

"Padahal ini bukan yang pertama saya ajukan. Belum lagi penilaian proyek dan lain-lain," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri Bidang Perbankan, Daniel Samzon mengatakan perbankan saat ini memang bersikap selektif.
"Selektif dengan ketentuan bank masing-masing," imbuhnya.

Ia meminta masyarakat untuk memaklumi, karena kondisi saat ini memang mengharuskan seperti itu.

"Intinya bagaimana perbankan jaga kualitas banknya. Dan masyarakat menjaga kualitas kondisi keuangan supaya bankable, sehingga bisa penuhi syarat perbankan," jelasnya.

Perbankan memang memiliki strategi masing-masing yang kadang tidak sesuai dengan keinginan calon nasabah. Misalnya ada bank yang hanya fokus pada PNS dan lain-lain. Ada yang mengutamakan karyawan permanen. Tapi yang paling penting, bank selalu menghindari karyawan kontrak.

Tags perbankan, propertiBagikan

RELATED NEWS