Peletakan Batu Pertama Masjid Jihad oleh Gubernur Sumbar untuk Pusat Transit Musafir di Bukittinggi
BUKITTINGGI – Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah meresmikan peletakan batu pertama Pembangunan Masjid Jihad yang akan dijadikan sebagai pusat transit musafir di jalur lalu lintas Sumatra di daerah Koto Hilalang, Kabupaten Agam.
“Kami mengapresiasi kerja keras panitia yang saling bahu membahu dengan masyarakat untuk mewujudkan terealisasinya masjid yg lebih besar dan nyaman,” kaya dia dalam sambutan peletakan batu pertama Masjid Jihad pekan lalu.
Masjid Jihad yang terletak di wilayah Jorong Koto Hilalang, Kanagarian Lambah Kecamatan IV Angkek Canduang Kab. Agam, tepatnya di KM 9,5 Jalan Raya Bukittinggi – Payakumbuh, merupakan pengembangan dari tempat ibadah sebelumnya.
- Inisitif PGN Turunkan Emisi 598,39 Ton CO2 eq Sepanjang 2023
- Makanan Kesukaan 14 Pemimpin Berbagai Negara, Mulai dari Es Krim Sampai Tempe Orek
- 5 Cara Cerdas Mengelola Risiko Dividen Trap, Investor Wajib Tahu!
Pada awalnya masjid didirikan pada akhir 1959 dengan swadaya masyarakat dan sudah beberapa kali dilakukan perbaikan dan perluasan ruang masjid. Namun, seiring kebutuhan daya tampung yang lebih besar, tempat ibadah tersebut kian diperluas dengan pengembangan layanan yang juga bertambah.
Masjid seluas 672 meter persegi tersebut dibangun dengan perkiraan daya tampung mencapai 1.100 jamaah dengan kebutuhan dana pembangunan sekitar Rp9,8 miliar.
Lebih jauh, keberadaan masjid ini tersebut diharapkan dapat membawa kenyamanan bagi para musafir, dan tentunya dapat beroperasi dalam 24 jam, yang pada akhirnya akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
“Bahkan, kita berharap masjid tersebut dapat menjadi pusat musafir yang melakukan perjalanan religious di Pulau Sumatra,” kata Gubernur Sumbar tersebut.
Menurut Mahyeldi, pengembangan masjid tersebut sekaligus dapat menjadi bagian dari pemenuhan harapan Masyarakat di Koto Hilalang yang rindu dengan areal peribadatan yang lebih luas dan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat di daerah tersebut.
Dalam hal pengelolaan, Gubernur berharap agar nantinya Masjid Jihad dapat dikelola dengan baik dan dapat menjadi pusat pendidikan agama para generasi penerus di Kanagarian Lambah.
“Semoga ke depan nantinya akan melahirkan generasi penerus yang berakhlak dan paham agama, namun juga ahli dalam berdagang. Sebagaimana falsafah Minang adat basandi syara', syara' basandi kitabullah,” ungkap dia.
- 5 Trik Rahasia Melamar Pekerjaan Agar Anda Cepat Dapat Kerja
- Mengungkap Apa Itu Tapera dan Keuntungannya
- Transformasi Digital PGN, Dorong Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif Efisien
Setelah memberikan sambutan gubernur langsung meletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid Jihad Koto Hilalang yang didampingi para tamu undangan lainnya.
Tulisan ini telah tayang di lyfebengkulu.com oleh Redaksi pada 04 Jun 2024