BATAM (sijori.id) - Sebagai penggagas Batam Logistics Ecosystem (BLE), Bea Cukai (BC) Batam ikut mendukung kehadiran program studi logistik di dunia pendidikan di Batam. Salah satunya di Politeknik (Poltek) Negeri Batam.

Saat mengikuti pembentukan Industrial Advisory Board (IAB) bagi program studi logistik di Poltek Batam, Kepala Seksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pengawasan BC Batam, Ozy Diva Ersya mengatakan bahwa 10-20 tahun mendatang, dunia perlogistikan akan menguasai perdagangan internasional.

"Saya melihat pembentukan IAB bagi program studi logistik dan perdagangan internasional sebagai hal yang baik tentunya, karena Indonesia perlu meningkatkan proses perlogistikan untuk dapat menguasai perdagangan internasional di masa mendatang," katanya, Senin (13/9/2021).

Meningkatkan perlogistikan nasional, khususnya di Batam, telah dilakukan sebelumnya oleh BC Batam melalui Batam Logistics Ecosystem (BLE). Melihat kondisi masa depan dan posisi Pulau Batam yang strategis, diperlukan persiapan yang matang untuk dapat mengembangkan Kota Batam.

Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Batam, Uuf Brajawidagda mengatakan dalam tempo 10-20 tahun lagi, akan banyak pekerjaan yang hilang, dan banyak muncul pekerjaan baru.

"Salah satu pekerjaan yang masih ada di tahun 2030 adalah pekerjaan terkait proses logistik. Melalui kerja sama ini, kami membentuk program studi logistik dan perdagangan internasional, menggandeng para pelaku yang terlibat langsung dalam proses perlogistikan nasional," jelasnya.

Beberapa waktu yang lalu, BLE telah diresmikan, dan dianggap sebagai modal awal untuk memangkas ongkos logistik di Batam. Pengimplementasian BLE akan menciptakan efisiensi, transparansi dan peningkatan kualitas layanan melalui kompetisi yang sehat, menggiring kebiasaan proses bisnis logistik untuk masuk ke era digital, serta mempercepat proses logistik di Batam. Dengan begitu, akan mengurangi waktu yang dibutuhkan oleh pengguna jasa dalam layanan Ship to Ship/Floating Storage Unit.