Pengiriman Jet Tempur F-15EX Tertunda Sebab ...

Pratiwi - Senin, 12 Juni 2023 18:52 WIB
null

WASHINGTON (sijori.id) - Kantor Akuntabilitas Pemerintah Amerika atau GAO dalam laporan terbaru menyebutkan Boeing awalnya diharapkan untuk mulai mengirimkan gelombang terbaru pesawat tempur F-15EX ke Angkatan Udara pada Desember 2022.

Namun beberapa masalah produksi menunda pengiriman enam pesawat tempur di lot 1B. Dilaporkan Defense News Sabtu 10 Juni 2023, penundaan tersebut terutama disebabkan oleh apa yang oleh kantor disebut sebagai masalah kualitas pemasok terkait dengan komponen penting dalam perakitan badan pesawat depan. Laporan itu tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang komponen itu. Tetapi mengatakan masalah kualitas telah diperbaiki pada saat Boeing membangun F-15EX ketujuh dan kedelapan.

Boeing juga salah mengebor lubang pemasangan kaca depan di empat F-15EX pada lot pertama. Gara-garanya perusahaan menggunakan perkakas dengan kesalahan desain. Pejabat program mengatakan kepada auditor bahwa masalahnya diketahui sebelum lebih banyak pesawat salah dibor. Dan Boeing akan mengebor ulang lubang pada pesawat yang terkena dampak sebelum memulai produksi pada lot kedua pesawat tempur.

Juru bicara Boeing Deborah VanNierop pada Jumat 9 Juni 2023 mengkonfirmasi bahwa sejauh ini baru dua F-15EX yang telah dikirim ke Angkatan Udara Amerika. Mereka adalah dua pesawat uji yang dikirim pada 2021 dan dianggap sebagai lot 1A. Lebih dari dua tahun kemudian, USAF ini masih menunggu gelombang jet tempur berikutnya.

F-15EX adalah versi upgrade dari F-15 Eagle dengan avionik canggih. Seperti kontrol fly-by-wire dan peningkatan kemampuan peperangan elektronik.

Tetapi masalah tersebut memiliki efek riak pada program F-15EX. Setiap jet tempur lot 2 sekarang tertunda selama dua bulan sebagai akibat dari masalah lot sebelumnya. Ini menjadikan jadwal pengiriman terancam semakin merosot.

Lebih Banyak Penundaan

Laporan tersebut mencatat bahwa pejabat program memperkirakan Boeing dapat mengirimkan enam F-15EX antara Mei dan Juli. Dengan dua pengiriman per bulan. Tetapi Boeing dan Badan Manajemen Kontrak Pertahanan federal memperingatkan bahwa lebih banyak penundaan dapat terjadi.

Analisis Boeing memperkirakan tidak akan dapat mengirimkan pesawat tempur pertama dalam batch ini hingga Juli dan yang kedua pada Agustus. Badan Pengelola Kontrak Pertahanan menyimpulkan bahwa pengiriman terakhir mungkin tidak akan terjadi hingga September karena masalah yang muncul sejauh ini.

GAO mengatakan bahwa jika pengiriman pesawat ini ditunda setelah Juli, akan sulit untuk memenuhi tenggat waktu yang direncanakan pada tahun 2023. Termasuk deklarasi kemampuan operasional awal pada bulan Juli dan produksi tingkat penuh pada bulan Oktober.

GAO juga memperingatkan bahwa kerentanan keamanan siber tetap menjadi kerentanan utama F-15EX. Desain pesawat tempur itu berasal dari versi F-15 yang dijual ke militer asing. Dan tidak dirancang untuk memenuhi persyaratan keamanan siber Angkatan Udara Amerika sendiri.

Pejabat program mengatakan mereka sedang bekerja melalui proses enam fase Departemen Pertahanan untuk menilai kerentanan keamanan siber pada F-15EX. Empat tahap pertama sudah selesai atau diharapkan selesai pada awal 2023. Program ini diharapkan menyelesaikan dua tahap terakhir fase pada pesawat yang dikirim di lot 1B.

Angkatan Udara Amerika saat ini berencana untuk membeli 104 F-15EX. Mereka juga meminta uang untuk membeli 24 pesawat tempur lagi dalam anggaran fiskal 2024.

Angkatan Udara tahun lalu bergerak untuk mengurangi pengadaan F-15EX dalam anggaran 2023 dari semula 144 menjadi 80. Hal ini dimaksudkan untuk membebaskan dana guna program prioritas yang lebih tinggi.

Pengawas memperingatkan kurangnya dana pengadaan yang cukup untuk F-15EX dapat menyebabkan pengurangan bisa terjadi lagi. Perkiraan biaya Juni 2022 menunjukkan Angkatan Udara Amerika tidak akan memiliki cukup uang untuk 80 pesawat tempur, Dan hanya dapat membeli 78.

Sekretaris Angkatan Udara Amerika Frank Kendall mengatakan pada bulan Maret bahwa USAF telah memutuskan untuk membatalkan sebagian keputusannya guna memotong pengadaan F-15EX menjadi 80. Dan membawanya kembali ke 104. (*)

Tags F-15EXBagikan

RELATED NEWS