BATAM (sijori.id) - Auto Gate System (AGS) yang terpasang di gate in dan gate out kontainer di Pelabuhan Batu Ampar resmi beroperasi pada 1 Desember 2021.

AGS ini bagian dari sistem Batam Logistics Ecosystem (BLE) yang diresmikan pada tanggal 18 Maret 2021 lalu.

Bea Cukai Batam sebagai leading sector penataan ekosistem logistik di Batam telah banyak melakukan pengembangan BLE. Dengan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga yang ada di Batam, berbagai variabel dalam penerapan dan implementasi AGS ini telah berhasil dirampungkan.

AGS akan menjadi pintu masuk satu-satu bagi sarana pengangkut barang yang akan keluar-masuk Pelabuhan Batu Ampar, sehingga proses pengawasan lalu lintas barang akan lebih baik. AGS juga dilengkapi dengan kamera pengawas yang mampu melakukan pelacakan nomor plat headtruck dan nomor kontainer.

“Semua sistem yang ada pada AGS akan berbasis online. Pelayanan pelabuhan akan saling terintegrasi, B-SIMS yang merupakan sistem kepelabuhanan milik BP Batam sudah terintegrasi dengan Ceisa TPS Online milik Bea Cukai. Setelahkan akan kita integrasikan juga dengan Ceisa FTZ,” jelas Kepala Subbagian Dukungan Teknis, Hery Rusdaman.

Tujuan dari adanya AGS ini adalah untuk mengurangi antrean panjang di ruas jalan Batu Ampar yang kerap macet. Dengan adanya sistem ini, para pengemudi truk dapat lebih teratur, cepat, dan tertib saat memasuki kawasan pelabuhan.

Dengan adanya sistem AGS juga akan mempermudah proses inventarisasi logistik yang ada di Pelabuhan Batu Ampar. Proses inventarisasi akan lebih cepat, karena proses perhitungan, pencatatan, pengaturan, serta pelaporan akan secara otomatis direkam oleh sistem yang saling terintegrasi.

BLE yang merupakan bagian dari National Logistics Ecosystem (NLE) ini, adalah bentuk dorongan pemerintah Indonesia untuk kemajuan ekonomi Indonesia khususnya Kota Batam. Dengan adanya ekosistem ini, Bea Cukai Batam berharap dapat unggul di bidang pelayanan logistik sehingga ekonomi Kota Batam dapat maju dan tidak kalah bersaing di era industri 4.0. (*)