Peran 3 Desainer Indonesia Anaz Khairunnas, Cayman Islands, dan Mety Choa pada Ajang Miss Universe 2022
JAKARTA (sijori.id) - Pada perhelatan Miss Universe 2022, 3 desainer fesyen Indonesia turut berlaga menyediakan gaun untuk dikenakan pada perebutan mahkota ratu sejagat.
Tiga desainer tersebut adalah Anaz Khairunnas yang rancangannya dikenakan oleh kontestan perwakilan Cayman Islands, Mety Choa yang desainnya dikenakan oleh Laksmi yang merupakan kontestan perwakilan Indonesia, serta Hengki Kawilarang yang koleksinya dikenakan oleh kontestan perwakilan dari Guatemala.
Rancangan dari ketiga anak bangsa ini tampak menawan dengan ciri kas tersendiri. Tentunya, ketika dikenakan oleh kontestan, rancangan ini tampak apik menampilkan kemewahan gaun sekaligus menonjolkan kelebihan dari para kontestan.
Lebih lanjut mengenai tiga desainer yang berlaga pada perhelatan ratu sejagat, berikut profil yang berhasil dihimpun TrenAsia.com jejaring media sijori.id.
1. Anaz Khairunnas
Anaz Khairunnas lahir dan besar di Sumenep, Madura. Semenjak remaja, Ia tak pernah absen mencari informasi mengenai perhelatan ratu sejagat lewat media daerahnya. Bisa dikatakan Anaz memang memiliki passion terhadap ajang kontes kecantikan.
Lantaran sering update mengenai kontes kecantikang, Anaz muda berangan-angan bahwa suatu saat nanti Ia ingin terlibat pada perhelatan kontes kecantikan. Entah untuk mempersiapkan panggung, setting atau apa saja.
Saat beranjak dewasa, angannya menjadi nyata. Pria kelahiran 14 Janurai 1989 itu mendapat kesempatan terlibat merancang busana yang dikenakan Zukhriatul Hafiza dalam ajang Miss International 2010.
Tahun berikutnya, Ia dipercaya untuk merancang gaun untuk Liza Elly dalam ajang yang sama. Kiprah Anaz berlanjut dengan gaun yang dipakai Maria Selena dalam acara welcome dinner Miss Universe 2012.
Pada 2013 dia dipercaya merancang gaun yang dikenakan Whulandary Herman dalam preliminary show Miss Universe 2013. Preliminary show sangatlah krusial dalam kontes kecantikan paling bergengsi itu. Kontestan dari tiap negara akan menampilkan gaun malam, swimsuit, serta kostum nasional di hadapan para juri.
Pada perhelatan ratu sejagat, Anaz mengatakan bahwa kesempurnaan gaun memiliki persentase penting dalam penilaian untuk menentukan kontestan yang melaju ke babak berikutnya.
’’Gaun rancangan seorang desainer akan bergaung ketika dipakai pada malam preliminary show,’’ kata Anaz sebagaimana dikutip TrenAsia.com Anaz.
Hingga saat ini, Anaz telah menjadi desainer langganan dari berbagai negara yang dipercaya untuk membuat gaun yang akan dikenakan pada beragam kontes kecantikan.
2. Metty Choa
Metty Choa atau dikenal dengan brand Maisonmet merupakan desainer gaun yang dikenakan oleh kontestan perwakilan Indonesia, Laksmi De-Neefe Suardana.
Mengutip berbagai sumber, Metty Choa merupakan sosok yang menggemari fesyen sejak kecil. Perancang asal Jambi ini bahkan rela pergi ke Singapura untuk menempuh pendidikan fesyen di Raffles La Salle. Ia memulai karirnya di dunia fesyen pada 2004.
Pada 2018, Metty merancang sebuah kreasi gaun yang dikenakan oleh Gwen Stefani saat mengisi acara The Home 4 Holidays 20th Anniversary 2018.
Pada tahun 2020, namanya semakin dikenal ketika masker rancangannya dikenakan Lady Gaga dalam perhelatan MTV Video Music Awards (MVMA) 2020.
3. Hengki Kawilarang
Gaun rancangan desainer Hengki Kawilarang melenggang di atas panggung Miss Universe 2022. Gaun itu dikenakan Miss Guatemala Ivana Batchelor.
Hengki sejak kecil diketahui mencintai mode. Kecintaannya terhadap fesyen tak jauh dari lingkungan karena ibunya penjahit.
Namun saat dewasa, ia menggabungkan antara seni merancang busana dengan bisnis. Rancangan busananya banyak dipakai oleh selebriti Indonesia, di antaranya Syahrini dan Krisdayanti.
Dalam karirnya sebagai perancang busana, Hengki yang pernah belajar mengenai seni menata (display) dan mendesain di London dan Singapura ini memiliki impian untuk menampilkan Indonesia ke dunia luar.
Oleh sebab itu, secara aktif Hengki kerap mengadakan peragaan busana di luar negeri hingga pada akhirnya menjadi salah satu perancang yang dipercaya oleh Guatemala. (*)