(sijori.id) - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan mengangkat lima menteri perempuan dalam kabinet barunya. Jumlah itu sama seperti dua pemerintahan sebelumnya. Perombakan kabinet dilakukan untuk meningkatkan popularitas Kishida yang menurun belakangan ini.

Dilansir dari Reuters, Rabu 13 Sepember 2023, Kishida, yang menjabat Perdana Menteri sejak dua tahun lalu, telah melihat popularitasnya menurun dalam beberapa bulan terakhir.

Hal itu setelah serangkaian skandal, termasuk kesalahan data yang terkait dengan kartu identitas pemerintah dan penangkapan seorang wakil menteri yang dicurigai terlibat dalam penyuapan. Sekitar 43% responden tidak puas dengan kepemimpinan Kishida, sementara 36% menyatakan puas. Hal itu merujuk hasil survei NHK pekan lalu.

Yoko Kamikawa, mantan menteri kehakiman yang mengawasi eksekusi kelompok kultus Aum Shinrikyo yang melakukan serangan gas sarin mematikan di kereta bawah tanah Tokyo pada tahun 1995, akan menjadi menteri luar negeri. Sanae Takaichi akan tetap menjabat sebagai menteri keamanan ekonomi.

Kishida juga menunjuk tiga perempuan lain yang tidak memiliki pengalaman menteri sebelumnya untuk mengawasi masalah penurunan tingkat kelahiran, revitalisasi ekonomi regional, dan rekonstruksi daerah yang hancur akibat gempa bumi dan tsunami besar sepuluh tahun lalu.

Jumlah perempuan dalam kabinet ini sama dengan kabinet-kabinet sebelumnya yang dipimpin mantan Perdana Menteri Junichiro Koizumi dan Shinzo Abe. Kishida juga telah menunjuk politikus pro-Taiwan Minoru Kihara sebagai kepala kementerian pertahanan, sambil tetap mempertahankan Shunichi Suzuki sebagai Menteri Keuangan dan Yasutoshi Nishimura sebagai Menteri Ekonomi. (*)