JAKARTA (sijori.id) - Sirup Marjan sudah identik dengan Bulan Puasa Ramadan dan lebaran. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, strategi marketing Sirup Marjan yang kerap mempromosikan produk sirup ini memang sengaja membuat produknya lalu-lalang di televisi.

Menjadi sirup favorit saat Ramadhan, ternyata begini perjalanan Sirup Marjan dari tahun 1975 melansir dari berbagai sumber.

Diproduksi oleh PT Suba Indah

Sirup Marjan diproduksi oleh PT Suba Indah yang merupakan perusahaan makanan dan pangan pada tahun 1975.

PT Suba Indah berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh M Kurnia, yang didasari oleh keinginan untuk impor makanan dan minuman dan menyerap tenaga kerja.

PT Suba Indah dalam menjalankan bisnisnya bekerjasama dengan Co-Ro Food Company, perusahaan asal Denmark untuk membuat sari buah bernama Sunquick. Setelahnya mereka melebarkan sayap dengan memproduksi sirup Marjan dan Sosis Farm House.

PT Suba Indah mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1991 namun didelisting pada tahun 2008 karena mereka dinyatakan pailit di tahun 2007.

Lalu bagaimana nasib Sirup Marjan yang masih eksis hingga sekarang?
Unit Bisnis Produsen Makanan dan Minuman Dilepas Ke PT Lasallefood pada tahun 2002

5 tahun sebelum pailit, PT Suba Indah telah melepaskan unit bisnis produsen makanan dan minumannya ke Lasallefood pada tahun 2002.

PT Lasallefood berlokasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Selain Marjan, Lasallefood juga memproduksi produk lepasan PT Suba Indah yaitu Sunquick. Tak berhenti disitu Lasallefood mulai mengembangkan sayap untuk produk saus dengan brand ternama Del Monte, produk Mayonaise dan food dressing dengan brand Maestro dan Coffee Drink with Grass Jely & Chocolate Drink with Grass Jelly dengan brand Del Monte juga.

Nah berikut tadi adalah perjalanan Sirup Marjan hingga bisa eksis sampai sekarang. (*)