Perkembangan Penanganan Covid-19 di Batam Menggembirakan

Pratiwi - Sabtu, 28 Agustus 2021 09:12 WIB
Ilustrasi vaksinasi

BATAM (sijori.id) - Pasien positif Covid-19 di Kota Batam terus menunjukkan penurunan. Hingga Jumat (27/8/2021), pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan sisa 112 orang dari 289 kasus aktif. Kondisi ini semakin mempercepat Batam menuju zona hijau, sehingga diyakini semua sektor ekonomi akan kembali menggeliat.

”Sudah beberapa hari ini jumlah kasus Covid-19 terus menurun, sehingga ruang perawatan di rumah sakit menjadi semakin lowong,” ujar ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, dr Didi Kusmarjadi, SPoG, kemarin.

Didi juga mengaku bahagia karena pasien dalam perawatan cepat pulih, sehingga bisa kembali ke rumah masing-masing dalam kondisi sehat. Dengan begitu, bisa kembali beraktivitas normal. ”Namun, jangan sampai kita abai protkes (protokol kesehatan). Karena tidak ingin ada lonjakan kasus kembali dan status PPKM di Batam kembali berubah,” kata Didi.

Turunnya kasus Covid-19 berimbas pada sejumlah kecamatan di Kota Batam, dari zona hijau hingga kuning. Meskipun secara garis besar Batam masih zona oranye, namun ada tugas besar untuk mengubah warna peta di kecamatan. Seperti wilayah hinterland, Bulang dan Galang berada di status aman tanpa ada kasus positif. Kemudian, Kecamatan Belakangpadang, Nongsa, dan Batuampar saat ini bewarna kuning.

Sementara, Bengkong sudah berwarna oranye, ada kemungkinan kecamatan tersebut menyusul berubah warna. Sedangkan kecamatan mainland-nya lainnya masih stagnan di zona merah. ”Kita berharap kecamatan lainnya bisa menyusul berubah warna. Sehingga Batam bisa turun level,” harap kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam itu.

Dari data Covid-19 Kota Batam terbaru bahwa pasien positif Covid-19 yang meninggal per Jumat kemarin memang ada tambahan enam orang, sehingga total yang meninggal sudah menembus 800 orang. Sementara pasien positif yang terkonfirmasi Covid-19 sejak awal Maret 2020 hingga 27 Agustus 2021 sudah tembus 25.411 orang. Dari jumlah tersebut, pasien yang sudah sembuh sebanyak 24.322 orang.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menambahkan, penurunan jumlah kasus diharapkan terus berkelanjutan. Kini, roda perekonomian mulai berputar. Penutupan pusat perbelanjaan atau mal selama kurang lebih dua minggu sudah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi pengelola serta tenant.

”Kalau sekarang sudah sedikit longgar, jadi mari kita jaga. Ada target PAD (pendapatan asli daerah) yang harus dikejar hingga akhir tahun yang tinggal beberapa bulan ini, agar rencana pembangunan bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Gubernur Kepri, Ansar Ahamad, berencana membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam waktu dekat ini. Hal ini bisa digelar ketika Batam sudah berada di level 2.

”Kemarin sudah saya surati semua bupati/wali kota untuk tunda dulu. Karena kondisi terus membaik, pasti akan segera dibuka. Nanti kami evaluasi dulu persiapan pelaksanaan tatap muka ini,” kata dia, Jumat (27/8).

Pihaknya masih menggesa pelaksanaan vaksinasi untuk pelajar. Hal ini merupakan salah satu persiapan dalam kegiatan belajar tatap muka. Ia mengakui saat ini semua pihak masih berupaya menekan penyebaran virus Covid-19. ”Tidak boleh lengah semua. Karena angkanya masih terus ada, meskipun cenderung menurun beberapa waktu belakangan ini,” imbuhnya.

Ia menegaskan, sekolah tatap muka harus ada jaminan protkes dan harus dikontrol dengan baik. Tak hanya di sekolah, bahkan pulang dari sekolah harus dipantau. ”Pastikan anak-anak dijemput dan tidak ada berkumpul saat jam belajar usai,” sebutnya.

Sebelumnya, Amsakar mengatakan, meskipun dalam Inmendagri Nomor 37 Tahun 2021 dan Surat Edaran Wali Kota Nomor 47 Tahun 2021 mengatur belajar tatap muka diperbolehkan dengan kapasitas yang terbatas, namun pemerintah daerah diperbolehkan mengambil kebijakan. Penundaan belajar tatap muka harus dilakukan karena jumlah capaian vaksinasi pelajar masih rendah.

”Memang di dalam SE yang meneruskan Inmendagri diperbolehkan. Tapi pemerintah daerah di sini berhak mengambil kebijakan demi melindungi pelajar yang merupakan aset bangsa ini, agar tidak terpapar virus Covid-19,” kata dia.

Ia meminta kepada sekolah bisa bersabar, dan menunggu keputusan terkait sekolah tatap muka. Ia berharap orangtua juga mendukung langkah pemerintah dalam memerangi Covid-19. Ia juga berharap para orangtua dan murid turut serta dalam menyukseskan target vaksinasi sebelum belajar tatap muka diperbolehkan.

Amsakar tampak mengerti kesulitan yang dihadapi orangtua saat ini. Pasalnya, harus memainkan peran ganda sebagai orangtua sekaligus guru, sampai pembukaan kembali sekolah tatap muka. Kendati demikian, menurutnya, orangtua juga ingin anaknya bersekolah dalam keadaan yang aman. Hingga kini masih ada kasus yang terjadi, selain itu belum semua pelajar divaksin.

”Kami minta bersabar, dan kasih waktu bagi Pemko Batam untuk menuntaskan vaksinasi bagi pelajar ini. Sehingga belajar tatap muka bisa segera dilaksanakan,” ujarnya.

Amsakar juga tampak optimistis apabila angka kematian turun dan angka kesembuhan terus meningkat, maka tidak tertutup kemungkinan sekolah belajar tatap muka bisa kembali digelar. Apalagi sebelumnya Kota Batam sudah pernah mencoba belajar tatap muka dan itu berhasil.

Menurutnya, persiapan belajar tatap muka sebenarnya sudah siap. Tetapi ada hal yang harus dituntaskan, agar rencana ini bisa terealisasi dengan baik. ”Makanya kami lagi minta vaksin ke provinsi agar semua pelajar bisa divaksin,” katanya. (*)

Tags covid 19Bagikan

RELATED NEWS