Persaingan Ketat Pasar Pembayaran Online Korea

Pratiwi - Kamis, 23 November 2023 13:41 WIB
undefined

Saat ini, layanan pembayaran online di Korea disediakan oleh berbagai pihak. Hal itu termasuk perusahaan kartu kredit, perusahaan teknologi besar, perusahaan fintech, perusahaan telekomunikasi, pusat perbelanjaan online, dan lain-lain. Menurut laporan yang berjudul “Era Persaingan Sengit dalam Pembayaran Online” yang diterbitkan oleh Samjong KPMG pada Rabu, rata-rata jumlah transaksi harian selama paruh pertama tahun ini mencapai 26,28 juta.

Sementara volume transaksi harian rata-rata mereka mencapai lebih dari 841 miliar won (US$646 juta). Peningkatan sebesar 13,4% dan 16,9%, masing-masing, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada paruh pertama, metode pembayaran online yang paling sering digunakan adalah dengan kartu kredit yang telah terdaftar sebelumnya di platform pembayaran online (61,3%).

Diikuti oleh pembayaran di muka (32,7%), dan rekening bank yang telah terdaftar sebelumnya (6%). Yang mencolok, penggunaan metode prabayar, baik dengan pengisian di muka atau rekening bank, sedang meningkat. Laporan tersebut juga menyajikan lima karakteristik utama pasar pembayaran online domestik, di antaranya persaingan yang semakin ketat, penggunaan offline yang diperluas, ekspansi bisnis, perubahan metode pembayaran dan strategi yang beragam.

Fitur-fitur tersebut ditunjukkan dengan baik dalam formasi kemitraan aktif di antara penyedia pembayaran online utama itu sendiri, seperti Samsung Pay, Naver Pay, Kakao Pay, Toss Pay, Zero Pay, dan lainnya, untuk membangun jaringan sistem pembayaran yang lebih erat demi meningkatkan kenyamanan pelanggan.

Akibat persaingan dan kemitraan yang ketat, beberapa bisnis, seperti SSG Pay, Mirae Asset Pay, atau LG Pay, sedang dalam proses dijual ke perusahaan lain atau dihentikan operasinya dari pasar, karena penurunan profitabilitas. Di sisi lain, perusahaan seperti Musinsa atau Hyundai Motor memperkuat layanan pembayaran online mereka sendiri.

“Mengingat pasar pembayaran online yang sudah jenuh di negara ini, penting bagi penyedia pembayaran untuk menghadirkan layanan yang berbeda, sekaligus meningkatkan basis konsumen setia mereka,” jelas pejabat KPMG Samjong, dikutip dari The Korea Times, Rabu, 22 November 2023.

“Oleh karena itu, kolaborasi strategis dan investasi untuk ekspansi bisnis, peningkatan kemudahan pembayaran bagi konsumen domestik dan internasional, serta ekspansi ke layanan keuangan terkait lainnya harus dipertimbangkan oleh penyedia layanan pembayaran,” tutupnya. (*)

Tags Korea SelatanBagikan

RELATED NEWS