Pertamina Terus Mengembangkan Penggunaan Bahan Bakar Berbasis Bioenergi
JAKARTA (sijori.id) - Pertamina terus kembangkan penggunaan bahan bakar berbasis bioenergi dengan memanfaatkan bahan bakar dari bahan nabati seperti tebu, jagung, singkong dan sorgum untuk mengembangkan bioenergi.
“Nanti energi kita akan berbasis bioenergi, karena Indonesia ada banyak sumber daya. Di India saya bertemu dengan technology liaison untuk bioethanol dan limbahnya bisa diproses di perusahaan India, ini salah satu follow up yang akan kita kerja samakan,” ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam keterangan resmi pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Menurutnya, pengembangan bioenergi memiliki banyak manfaat dalam mengakselerasi transisi energi.
“Bagi Pertamina, bioenergi bukan hanya mengurangi emisi saja tapi mengurangi ketergantungan impor dan menciptakan lapangan pekerjaan. Ketika perkebunan kita dorong, kita tambah menyerap banyak tenaga kerja,” tuturnya.
Pihaknya melihat untuk meningkatkan kemandirian energi ini, maka harus ada optimalisasi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. “Baru namanya sustainable, the real sustainable energy itu sebetulnya kita memiliki sumber daya,” imbuhnya.
Sebagai Co-Chair Task Force Energy Climate Energy Sources Efficiency B20 India, Nicke memastikan agenda-agenda besar dalam rekomendasi B20 Bali dan India terus ditindakjuti seperti:
- Energi berkelanjutan, salah satunya adalah New & Renewable Energ.
- Menjalankan transisi energi harus adil dan terjangkau.
- Memastikan setiap orang memiliki akses ke energi yang bersih, modern dan terjangkau.
“Kita tidak mungkin mengerjakannya sendiri, setiap negara tidak mungkin mengerjakan sendiri, jadi global cooperation sangat penting. Pertamina sendiri sudah melakukan beberapa inisiatif dalam konteks global cooperation untuk transisi energi,” tegasnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso juga menyatakan sejalan dengan tren dunia, Pertamina akan semakin gencar mengembangkan inisiatif program transisi energi.
“Transisi energi dijalankan Pertamina dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, aksesibilitas, keterjangkauan, akseptabilitas dan keberlanjutan. Dalam jangka pendek, transisi energi tidak akan mengganggu ketahanan energi, namun di sisi lain, bisa mencapai target pengurangan emisi karbon,” jelasnya. (*)