Piyu Bikin Kedai kopi di Yogya

Pratiwi - Selasa, 23 Februari 2021 22:40 WIB
Kopinyqa Piyu, naka Kedai Kopi milik Piyu undefined

YOGYAKARTA (sijori.id) - TIDAK ada yang istimewa di kedai kopi yang terletak di Jalan Kaliurang km 4,5 Yogyakarta ini. Namun begitu menengok judul menu yang disajikan pasti jadi tak asing lagi, terlebih bagi Sobat Padi (sebutan untuk penggemar band Padi) ada kopi "Kasih Tak Sampai" yang merupakan blended dari expresso, freshmilk dan rum syrup, adapula minuman "Firasatku" yaitu campuran dari susu segar dan sirup pandan.

Ada pula "Seperti Kekasihku" yaitu susu, teh dan gula aren. Uniknya lagi, di-cup kopi tersebut tertulis lirik-lirik lagu Padi. Nama- nama minuman tersebut ternyata tidak lepas dari peran serta salah satu personil band Padi Reborn, Piyu (gitaris). Ditemui disela grand opening "Kopinya Piyu", Minggu (21/02/2021) Laki-laki bernama asli Satrio Yudi Wahono bercerita kepada krjogja.com, kedai kopinya di Yogya ini merupakan yang pertama di Indonesia, dari rencana 9 tempat di kota lain. Kenapa Piyu memilih Yogya sebagai kota pertama dibukanya "Kopinya Piyu"?

"Karena saya punya kenangan tersendiri tentang kota ini, saya pernah melamar mantan saya di sini," candanya.

Kedai kopi jadi pilihan Piyu meski bisa dibilang dia bisa saja buka sebuah restoran. Itu karena, kedai kopi merupakan salah satu tempat untuk bisa mendekatkan teman-teman kreatif di Yogya, dan saat ini kondisi tidak memungkinkan untuk membuka kafe.

"Makanya kita membuka coffeshop kekinian untuk sekedar tempat ngobrol, diskusi, bertemu dengan relasi ataupun teman, tanpa keramaian. Meski memang tempatnya sendiri terbatas," jelasnya.

Piyu menambahkan, ke depan industri musik sudah berkembang ke digital.

"Jadi bukan hanya asal kita bikin tempat kopi, tapi kita bikin tempat kreatif dan orang juga nikmat disini sembari menikmati kopi," kata Piyu.

Disinggung nama minuman yang memakai judul-judul lagu Padi, Piyu mengibaratkan setiap karya bisa di monetize, tak sekadar monetize efek ekonomi dari youtube, tapi monetize itu mentransfromasi sebuah karya menjadi karya yang lain.

"Misal dulu saya pernah bikin buku dari judul lagu, buku Sesuatu Yang Indah. Kalau sekarang judul lagu bisa dijadikan menu kopi kan menjadi sesuatu yang special. Akhirnya nanti, judul lagu juga bisa jadi lukisan, animasi, dan lain-lain. Ini semua bisa memberikan manfaat ekonomi. Makanya kenapa aku bikin kedai kopi, karena ingin lebih dekat aja dengan masyarakat dan tidak ada gap sendiri , bikin segmen yang terlalu jauh, saya ingin lebih ke anak muda dan terjangkau," papar Piyu.



"Kopinya Piyu" menyediakan sekitar 20 varian minuman dan harga mulai dari Rp.14.000.(*)

Bagikan

RELATED NEWS