PLN Batam Gandeng KSO untuk Bangun PLTGU 120 MW di Kabil
JAKARTA (sijori.id) — Upaya memperkuat ketahanan energi di Pulau Batam memasuki babak baru. PT PLN Batam resmi menandatangani Perjanjian Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Batam #1 berkapasitas 120 megawatt (MW) di Kawasan Kabil.
Proyek strategis ini digarap melalui kerja sama operasi (KSO) antara PT PP (Persero) Tbk, PT Atamora Tehnik Makmur, dan PT Sinergi Pratama Sukses. Ketiganya akan bertanggung jawab atas pembangunan pembangkit modern yang dirancang efisien, ramah lingkungan, dan mendukung target Net Zero Emission 2060.
Penandatanganan dilakukan di Kantor Unit Bisnis Batam Energy System (UB BES) PLN Batam, Jakarta, dihadiri jajaran direksi dan komisaris PLN Batam serta perwakilan perusahaan mitra.
Direktur Utama PLN Batam Kwin Fo menyebut proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur kelistrikan, melainkan tonggak penting dalam membangun masa depan energi Batam yang lebih bersih dan tangguh.
“Kami ingin memastikan Batam memiliki fondasi energi yang kuat untuk menopang pertumbuhan industri dan investasi. PLTGU Batam #1 adalah bukti nyata komitmen kami terhadap efisiensi, keberlanjutan, dan keandalan pasokan listrik,” ujarnya.
Langkah ini sekaligus menandai kelanjutan dari kesepakatan pembiayaan melalui skema Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) yang telah diteken sehari sebelumnya dengan konsorsium lembaga keuangan syariah — Maybank Indonesia, CIMB Niaga, dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Kwin Fo menjelaskan, PLTGU Batam #1 akan mengadopsi teknologi combined cycle dengan dua gas turbin, dua Heat Recovery Steam Generator (HRSG), dan satu turbin uap. Sistem ini mampu meningkatkan efisiensi energi sekaligus mengurangi emisi karbon secara signifikan.
“Proyek ini adalah simbol kolaborasi antara BUMN, sektor swasta, dan lembaga keuangan nasional. Kami yakin PLTGU Batam #1 akan menjadi proyek percontohan nasional dalam efisiensi dan tata kelola,” tambahnya.
Sebagai pelaksana proyek, Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PT PP (Persero) Tbk, Yul Ari Pramuraharjo, memastikan pihaknya siap menjalankan pembangunan dengan standar mutu dan keselamatan tertinggi.
“Kami akan menjaga kepercayaan PLN Batam dengan memastikan proyek ini selesai tepat waktu, sesuai kontrak 36 bulan. Kami juga telah menandatangani kerja sama dengan Siemens untuk pengadaan gas turbin dan membuka Letter of Credit (LC) untuk percepatan pengadaan,” kata Yul Ari.
Proyek yang dijadwalkan selesai pada September 2028 ini diharapkan menjadi tonggak baru ketahanan energi Batam, sekaligus mendukung ekspansi kawasan industri yang tengah tumbuh pesat di Kepulauan Riau.
“Energi yang andal adalah kunci pertumbuhan ekonomi Batam. Dengan PLTGU ini, PLN Batam ingin memastikan setiap langkah transformasi energi benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat dan dunia usaha,” tutup Kwin Fo. (*)
