Prompt Manufacturing Index, Naik

Pratiwi - Jumat, 15 Januari 2021 06:07 WIB
Sektor yang juga membaik adalah listrik, gas, dan air bersih. undefined

JAKARTA (sijori.id) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan prompt manufacturing index (PMI) meningkat pada triwulan I tahun ini. Optimisme itu berangkat dari tren positif kinerja industri pengolahan dan kegiatan dunia usaha menjelang akhir 2020.


Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono memproyeksikan bahwa PMI pada kuartal pertama 2021 berkisar 51,14 persen. Angka tersebut lebih baik daripada kinerja triwulan terakhir 2020 yang tercatat 47,29 persen.

Peningkatan itu dipicu pertumbuhan volume total pesanan, volume persediaan barang jadi, dan volume produksi. Kini manufaktur Indonesia berada pada fase ekspansi.


Belakangan, kinerja beberapa subsektor juga terkerek naik. Di antaranya, makanan, minuman, dan tembakau.

”Juga subsektor semen dan barang galian nonlogam, pupuk, kimia, dan barang dari karet. Begitu pula, subsektor kertas dan barang cetakan,” beber Erwin, Rabu (13/1/2021).


Hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) kuartal IV 2020 juga membaik meski masih terkontraksi. Nilai saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha sebesar minus 3,90 persen.

”Lebih baik daripada minus 5,97 persen pada kuartal III 2020,” ungkapnya seperti ditulis di batampos.id.

Perbaikan tersebut terjadi lantaran kinerja sejumlah sektor mulai tumbuh positif. Di antaranya, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, realestat, dan jasa perusahaan. Sektor lain yang juga membaik adalah listrik, gas, dan air bersih. Sektor perdagangan, perhotelan, dan restoran juga ikut menyumbangkan pertumbuhan.


Sementara itu, kapasitas produksi terpakai sampai akhir tahun lalu mencapai 71,96 persen. Itu cenderung stabil jika dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya.

”Perbaikan kondisi kegiatan usaha didukung permintaan yang meningkat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Natal, dan tahun baru,” kata Erwin.


Melihat capaian itu, BI memperkirakan kegiatan usaha akan mencatat kinerja yang makin positif pada kuartal I ini. mpai 5,0 persen,” ujar Hariyadi. (*)

Bagikan

RELATED NEWS