Remaja Tertangkap Bawa Vape di MRT Bishan, Singapura Gencarkan Operasi Antivape
SINGAPURA (sijori.id) - Seorang remaja di Singapura tak bisa mengelak saat kedapatan membawa rokok elektrik di Stasiun MRT Bishan. Ia sempat lari meninggalkan pemeriksaan, lalu terlihat membuang sesuatu ke semak-semak. Barang itu ternyata sebuah vape berwarna biru kehijauan.
Petugas keamanan segera menghentikannya. Muhammad Altamis, manajer stasiun, mendekat dan menanyai remaja tersebut. “Saya tanyakan langsung, apakah itu miliknya. Ia akhirnya mengakui, karena kami punya banyak kamera pengawas,” kata Altamis. Barang bukti dimasukkan ke kantong plastik, lalu diserahkan ke Health Sciences Authority (HSA).
Insiden itu hanyalah satu dari sekitar 60 kasus pelanggaran vape di transportasi umum selama enam pekan terakhir. Otoritas Transportasi Darat (LTA) mencatat, sebagian besar pelanggar tertangkap melalui pemeriksaan acak dengan mesin X-ray dan detektor logam di pintu masuk stasiun MRT.
Sejak 18 Agustus lalu, Singapura memang menggelar operasi besar-besaran melawan vape di angkutan umum. Selain memperbanyak patroli di stasiun dan terminal bus, razia juga dilakukan di sekolah dan kampus. Hukuman pun diperberat sejak awal September, dengan opsi rehabilitasi bagi pengguna berulang.
Data LTA menunjukkan, hanya dalam kurun 1–21 September, sebanyak 656 orang ditindak karena kasus vape. Sebanyak 44 di antaranya kedapatan membawa rokok elektrik yang mengandung zat terlarang. (*)
