Revolusi Baterai! Chery Ungkap Teknologi 600 Wh/kg, Dua Kali Lipat dari EV Saat Ini
WUHAN (sijori.id) — Produsen otomotif asal Tiongkok, Chery, kembali bikin gebrakan. Pabrikan yang kini agresif menembus pasar global itu memperkenalkan prototipe baterai solid-state dengan kepadatan energi mencapai 600 Wh/kg. Angka ini jadi salah satu yang tertinggi di dunia untuk baterai kendaraan listrik (EV).
Sebagai perbandingan, baterai lithium-ion konvensional saat ini hanya berada di kisaran 250–300 Wh/kg. Artinya, baterai baru Chery punya kapasitas hampir dua kali lipat. Dalam praktiknya, mobil listrik dengan baterai ini bisa melaju hingga 800 mil (sekitar 1.300 km) dalam sekali pengisian daya penuh.
Baterai revolusioner itu dipamerkan pada ajang Global Innovation Conference di Wuhu, Tiongkok. Menurut laporan, Chery menggunakan solid electrolyte hasil polimerisasi in-situ, menggantikan cairan elektrolit yang mudah terbakar pada baterai konvensional.
Selain itu, baterai ini dibekali katoda kaya litium-mangan, yang diklaim meningkatkan kapasitas penyimpanan sekaligus menambah faktor keamanan. Karena tidak mengandung cairan, baterai solid-state jauh lebih tahan terhadap risiko panas berlebih atau kebakaran. Dalam pengujian ekstrem seperti penusukan paku dan pengeboran, baterai tetap stabil tanpa insiden.
Tak hanya aman, baterai baru ini juga diklaim lebih cepat diisi, lebih awet, dan tetap prima di suhu ekstrem.
Chery menargetkan produksi uji coba pada 2026 dan produksi massal setahun kemudian. Jika sesuai rencana, Chery bisa jadi salah satu pabrikan pertama di dunia yang mengomersialkan baterai solid-state berenergi tinggi — bahkan bisa lebih dulu dari raksasa baterai Tiongkok seperti BYD dan CATL.
Teknologi ini berpotensi menghapus kekhawatiran soal jarak tempuh (range anxiety) yang selama ini jadi tantangan utama mobil listrik. Secara strategis, langkah Chery juga memperkuat posisi Tiongkok dalam persaingan global teknologi baterai generasi baru — arena yang sebelumnya dikuasai Jepang (Toyota) dan Korea Selatan (Samsung).
Chery sendiri sedang dalam fase ekspansi pesat. Perusahaan ini kini mengekspor lebih dari 100 ribu unit mobil per bulan dan gencar berinvestasi di riset setelah sukses mencatatkan IPO di Hong Kong.
Namun, tantangan terbesar masih soal biaya produksi. Hingga kini, pembuatan baterai solid-state masih sekitar 2,8 kali lebih mahal dibanding baterai lithium-ion biasa. Penyebabnya adalah material mahal dan tingkat hasil manufaktur yang masih rendah. (*)
