Rudal RS-28 Sarmat Mengambil Tugas Tempur

Pratiwi - Minggu, 03 September 2023 17:50 WIB
null

MOSKOW (sijori.id) - Moskow telah mengoperasikan rudal balistik antarbenua canggih yang menurut Presiden Rusia Vladimir Putin akan membuat musuh-musuh Rusia berpikir dua kali. Yuri Borisov, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan rudal RS-28 Sarmat telah mengambil tugas tempur.

“Sistem strategis Sarmat telah mengambil posisi siaga tempur,” kantor berita TASS yang dikelola pemerintah mengutip pernyataan kepala Roscosmos Jumat 1 September 2023.

Kantor berita TASS Rusia menyebut Sarmat mampu mengirimkan hulu ledak Multiple independently targetable reentry vehicle (MIRV) dengan berat hingga 10 ton ke lokasi mana pun di seluruh dunia. Baik di Kutub Utara maupun Selatan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan dia tidak dalam posisi untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.

Putin pada bulan Februari 2023 mengatakan Sarmat salah satu dari beberapa senjata canggih di gudang senjata Rusia akan siap untuk segera dikerahkan. Pada tahun 2022, sekitar dua bulan setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina, Putin mengatakan Sarmat akan dapat menjamin keamanan Rusia dari ancaman eksternal.

“Rudal ini akan membuat mereka, yang di tengah retorika agresif yang mencoba mengancam kita akan berpikir dua kali,” katanya saat itu.

Sarmat adalah rudal berbasis silo yang menurut para pejabat Rusia dapat membawa hingga 15 hulu ledak nuklir. Namun militer Amerika memperkirakan kapasitasnya mencapai 10 hulu ledak. Dengan berat lebih dari 200 ton, Sarmat memiliki jangkauan sekitar 18.000 km .

RS-28 Sarmat dirancang sebagai penerus R-36M era Soviet yang oleh NATO disebut sebagai SS-18 atau Satan atau Setan. Pengembangan RS-28 dimulai pada tahun 2009. Menariknya R-36M Satan awalnya dikembangkan dan diproduksi di Ukraina.

Ukraina memasok suku cadang dan membantu merawat rudal-rudal tersebut. Setelah aneksasi Krimea pada tahun 2014 dan aksi militer di Ukraina, hal ini menjadi masalah. Ukraina tidak lagi memperbaiki rudal tersebut. Sementara biro desain Rusia belum terlalu mengenal R-36M. Jadi semakin penting bagi Rusia untuk mengembangkan pengganti rudal era Soviet yang mendekati akhir masa pakainya.

Evolusi R-36M

RS-28 Sarmat merupakan evolusi dari R-36M. Dan bukan desain yang benar-benar baru. Rudal memiliki banyak fitur desain R-36M. Tetapi menggunakan material dan teknologi yang lebih canggih dalam konstruksinya.

Rudal baru ini menggunakan perangkat elektronik yang ditingkatkan, sistem panduan, tindakan pencegahan, dan dilaporkan memiliki lebih banyak pilihan hulu ledak. Namun mesin yang digunakan sama dengan R-36M. Dipercaya bahwa banyak elemen rudal ini diciptakan kembali dari cetak biru R-36M.

RS-28 dikenal di Barat sebagai SS-X-30 Satan 2. Beberapa sumber melaporkan sejauh ini Kementerian Pertahanan Rusia telah memesan 50 rudal tersebut. Setelah beroperasi, RS-28 Sarmat akan menjadi ICBM terberat dan paling kuat di dunia. Dari segi jangkauan dan muatannya lebih unggul dari Trident II Amerika.

Rudal dapat membawa 10 Multiple independently targetable reentry vehicle (MIRV) dengan hasil ledakan masing-masing 0,75 MT. Sebagai alternatif, pesawat ini dapat membawa 16 MIRV yang lebih kecil, atau hingga 24 kendaraan luncur hipersonik Avangard. Ini adalah rudal Rusia pertama yang mampu mengerahkan kendaraan bermanuver tinggi ini.

Rudal juga dapat membawa kombinasi hulu ledak yang lebih besar dan lebih kecil serta tindakan pencegahan untuk menembus sistem pertahanan udara. Alat bantu penetrasi RS-28 telah ditingkatkan. Jadi rudal ini akan sulit dicegat. Sebuah rudal RS-28 dengan MIRV dapat menghancurkan 3 negara bagian Amerika, seperti Maryland, Vermont, dan Rhode Island.

Pada April 2022, rudal Sarmat berhasil melakukan uji terbang pertama. Pengujian dilakukan di wilayah Plesetsk. Wilayah yang terletak sekitar 800 km utara Moskow. Rudal rudal disebut mencapai sasaran di semenanjung Kamchatka, di wilayah timur jauh Rusia.

Keberhasilan ini dapat dilihat sebagai indikasi bahwa rudal tersebut akan segera siap untuk dikerahkan. Pada saat itu uji coba rudal ini adalah satu-satunya yang ada di inventaris Rusia. Namun pada tahun 2023 terjadi kegagalan peluncuran yang berarti masih terdapat beberapa kendala teknis.

Kemungkinan besar RS-28 Sarmat akan menggunakan silo yang sama dengan R-36M. Silo rudal ini terletak di lokasi yang tersebar di seluruh Rusia. Karena sistem panduan yang ditingkatkan, rudal ini jauh lebih akurat dibandingkan R-36M. Diperkirakan Satan-2 memiliki CEP 10 m.

Menurut beberapa sumber, lokasi peluncuran ICBM ini rencananya akan dilengkapi dengan sistem proteksi aktif Mozyr. Itu dirancang untuk melindungi lokasi peluncuran serangan muduh. Sistem pertahanan ini akan melepaskan awan bola logam terhadap ancaman yang masuk dan menghancurkannya di ketinggian hingga 6 km. (*)

Tags RS-28 SarmatBagikan

RELATED NEWS