Rumah BUMN Bantu Pelaku UMKM
BATAM (sijori.id) - Tercatat sebanyak 3.639 UMKM dibina oleh Rumah BUMN Kota Batam. Melalui CEO Muda Rumah BUMN juga sudah berhasil mengadakan sebanyak 341 pelatihan seputar pengelolaan keuangan hingga pemasaran produk.
Salah satu UMKM binaan Rumah BUMN Kota Batam yang merasakan dampak dari pandemi, Tarmizi mengatakan omset yang ia dapatkan bisa menurun hingga 90%. Tarmizi menjalankan usaha Bengkel Tanjak yang menjual tanjak yang merupakan hiasan kepala khas Melayu sejak tahun 2017 silam.
“Saya mengandalkan pesanan dari Singapura dan Malaysia, sekarang pasarnya juga lesu. Orderan jadi sepi. Saya masih terbantu dengan penjualan dari online” jelas Tarmizi. Lebih lanjut Tarmizi menjual produknya lewat platform PaDi UMKM yang mendorong penjualan produknya di lingkungan Perusahaan BUMN.
Dalam kunjungannya ke Rumah UMKM Kota Batam, Staf Khusus Arya Sinulingga mendorong UMKM Kota Batam untuk memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh Rumah BUMN.
“Saya ingin UMKM Kota Batam ini semakin cepat Go Online, promosikan produk Bapak Ibu di PaDi UMKM” jelas Arya.
Lebih lanjut lagi Arya juga meminta kolaborasi BUMN untuk memberikan berbagai pelatihan untuk UMKM. Mulai dari pelatihan digital marketing yang akan diberikan oleh Telkom dan juga pengembangan bisnis oleh BRI.
Di Kabupaten Tanjung Balai Karimun Staf Khusus Erick Thohir, Arya Sinulingga menyapa pelaku UMKM yang dibina oleh Rumah BUMN Karimun.
“BUMN ini harus beli produknya UMKM. Nanti kami akan buka juga di Bukalapak, akan ada official storenya Rumah BUMN, jadi Bapak Ibu bisa jualan juga disana” jelas Arya.
Lebih lanjut Arya mengatakan semua pelatihan digitalisasi akan diberikan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Sedangkan pelatihan manajemen akan disediakan oleh Bank BRI.
Manfaat pendampingan UMKM oleh Rumah BUMN juga dirasakan oleh salah satu pelaku UMKM Kabupaten Karimun, Warjilah yang menjalankan usaha kuliner “Ila Kulim”. Ia mengaku usahanya terbantu dengan pendampingan bisnis yang diberikan oelh Rumah BUMN.
“Usaha saya membuat dendeng daun singkong kemasan, tapi memang kendalanya di kemasan yang bisa membuat produk saya bisa tahan lebih lama. Saya bersyukur tadi saya dapat solusi dan akan dibantu alat kemasan” cerita Warjilah.
Arya berharap bantuan kemasan yang akan diberikan dapat menekan biaya produksi dan menambah percaya diri UMKM Karimun untuk bersaing di pasar yang lebih luas lagi. (*)