Saham Mayora (MYOR) Menanjak setelah Menko Luhut Beri Kopiko ke Elon Musk
Kopiko adalah permen produksi PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang sudah diekspor ke berbagai negara / Facebook @mayora.corp
undefined
JAKARTA (sijori.id) - Dilansir dari data RTI, saham produsen permen Kopiko ini melonjak 7,36% atau sekitar120 poin ke level harga Rp1.750 per lembar saham. Adapun kapitalisasi pasar perseroan pada perdagangan hari ini sebesar Rp39,13 triliun, sedangkan volume share tercatat Rp22,03 miliar. Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham (foreign buy) MYOR memiliki nilai sebesar Rp2,88 miliar. Sedangkan, asing menjual saham (foreign sell) Mayora menembus Rp6,01 miliar per Selasa, 26 April 2022.
Peningkatan sahan MYOR terjadi pasca-aksi pemberian permen Kopiko yang beredar di media sosial, dan merupakan salah satu produk dari perseroan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan kepada Elon Musk dalam pertemuannya dengan Bos Tesla tersebut di Gigafactory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat. Kopiko sendiri merupakan produk milik perseroan.
Apalagi jika mengutip akun resmi Instagram Mayora, Kopiko sempat dibawa oleh astronot ISS NASA ke luar angkasa pada tahun 2017. Seperti diketahui, Elon Musk merupakan pemilik Space X yang berfokus ke teknologi luar angkasa.
BERITA SEBELUMNYA: Menko Marves Bertemu dengan CEO Tesla di Texas
“Nah Elon Musk kan pemilik Space X, jadi Pak Luhut juga memberikan Kopiko sebagai produk yang sama-sama keluar angkasa. Keren banget ya,” kutip akun tersebut.
Adapun pertemuan tersebut bertujuan untuk meyakinkan kerja sama Tesla dengan Indonesia, terkait penyediaan serta pemrosesan nikel sebagai bahan baku dalam penggunaan sel baterai yang berlandaskan environment, social, and governance (ESG).
Sebelumnya, MYOR mencatatkan penurunan laba bersih Rp1,18 triliun di tengah naiknya penjualan perseroan sebesar 14% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan nilai Rp27,90 triliun dari Rp24.47 triliun.
Kemudian, penurunan laba bersih dari Mayora seiringan dengan menguatnya beban pokok penjualan pada tahun 2021 sebesar 22,14% dari Rp17,17 triliun menjadi Rp20.98 triliun. (*)