Seiko dan Citizen: Dua Raksasa Jam Tangan Jepang yang Membentuk Sejarah

Pratiwi - Minggu, 31 Agustus 2025 14:57 WIB
null

(sijori.id) - Seiko dan Citizen adalah dua nama besar dalam industri jam tangan Jepang. Keduanya dikenal di seluruh dunia karena ketepatan teknologi, rancangan yang cermat, dan reputasi nilai sebanding harga. Peran keduanya dalam evolusi teknologi sekaligus budaya jam tangan pun tak bisa dipandang sebelah mata. Meski sejak awal bersaing ketat, keduanya memiliki banyak kesamaan. Artikel ini mengulas perjalanan panjang kedua merek, dari masa awal hingga kiprah terkini.

Citizen: Awal Sederhana, Inovasi Berkelanjutan

Bila melihat desain futuristis Citizen, sebagian orang mungkin mengira ini pemain baru. Kenyataannya, Citizen sudah berdiri sejak 1918. Saat itu, Kamakechi Yamazaki mendirikan Shokosha Watch Research Institute. Nama “Citizen” muncul pertama kali pada jam saku produksi 1924. Konon, ide nama ini berasal dari Shinpei Goto, Wali Kota Tokyo, agar jam tersebut bisa dinikmati oleh semua warga, atau “citizen.”

Pada 1930, Shokosha bergabung dengan perusahaan milik Rodolphe Schmid, pembuat jam asal Swiss yang menetap di Jepang. Merger ini melahirkan Citizen Watch Co. Setahun kemudian, Citizen merilis jam tangan pertamanya. Tahun 1952, mereka memperkenalkan jam dengan fungsi kalender pertama buatan Jepang. Tiga tahun berselang, Citizen mulai mengekspor produknya ke luar negeri.

Memasuki 1970-an, lini produksi Citizen sudah sepenuhnya otomatis. Pada saat yang sama, perusahaan ini gencar mengembangkan teknologi baru: membuat jam lebih murah, lebih presisi, dan lebih mudah digunakan. Dari ambisi itu lahirlah inovasi besar yang kelak menjadi identitas Citizen: Eco-Drive.

Seiko: Sang Pelopor Tertua

Seiko adalah merek jam tertua di Jepang. Perjalanannya dimulai 1881 ketika Kintaro Hattori membuka toko perbaikan jam di distrik Kyobashi, Tokyo. Pada 1892, ia mendirikan pabrik Seikosha—“Rumah Karya Indah.” Tiga tahun kemudian, Seikosha meluncurkan Timekeeper, jam saku dengan mesin Swiss.

Hattori cermat membaca tren. Saat jam tangan mulai naik daun, ia menciptakan Laurel pada 1913, jam tangan pertama buatan Jepang. Nama “Seiko” sendiri baru muncul pada 1924, setahun setelah Gempa Besar Kanto yang hampir menghancurkan pabrik Hattori. Menjelang 1950-an, jam Seiko menembus pasar Amerika Serikat, membuka jalan bagi inovasi besar berikutnya: Quartz Astron pada 1969 dan Spring Drive pada 1999.

Tonggak Teknologi: Quartz, Spring Drive, dan Eco-Drive

  • Quartz Astron (Seiko, 1969): Jam kuarsa pertama di dunia, mengubah arah industri jam tangan global.
  • Spring Drive (Seiko, 1999): Menggabungkan tenaga mekanis dengan presisi kuarsa melalui teknologi Tri-Synchro.
  • Eco-Drive (Citizen, 1996): Jam bertenaga cahaya, ramah lingkungan, dan hampir tanpa perlu ganti baterai.

Quartz Astron lahir di era gejolak industri jam 1960-an. Teknologi ini menggunakan getaran kristal kuarsa untuk presisi tinggi, hanya meleset sekitar 5 detik per bulan. Seiko kemudian mengembangkan Spring Drive, teknologi hibrida yang memadukan daya pegas dengan akurasi kuarsa.

Sementara itu, Citizen mengembangkan Eco-Drive, teknologi yang memanfaatkan cahaya untuk mengisi daya baterai. Inovasi ini membuat pemilik jam hampir tak perlu mengganti baterai seumur hidup.

Pertarungan di Laut: Jam Selam Legendaris

Segmen jam selam adalah arena persaingan seru keduanya.

  • Seiko: Memperkenalkan jam selam pertama buatan Jepang pada 1965, diikuti model ikonik seperti “Tuna” dan “Turtle.”
  • Citizen: Lebih dulu menciptakan jam tahan air, Parawater (1959), dan kemudian meluncurkan seri Promaster Marine, termasuk “Fugu” dan “Eco-Zilla.”

Koleksi Modern: Dari Prospex hingga Tsuyosa

  • Seiko Prospex: Jam untuk penyelam, pendaki, dan penerbang, dari analog klasik hingga model berteknologi Spring Drive.
  • Citizen Promaster: Jam profesional bertema darat, laut, dan udara, mayoritas bertenaga Eco-Drive.
  • Seiko Presage: Koleksi bergaya klasik, seperti seri “Cocktail Time.”
  • Citizen Series 8: Jam mekanis dengan desain sport-luxury dan gelang terintegrasi.
  • Alternatif Terjangkau: Seiko 5 Sports dan Citizen Tsuyosa menawarkan jam mekanis bergaya modern dengan harga bersahabat.

Dua Filosofi, Satu Tujuan

Hingga kini, Seiko dan Citizen terus berinovasi. Seiko meluncurkan Astron generasi terbaru dengan GPS dan tenaga surya. Citizen menggabungkan Eco-Drive dengan teknologi pengendali waktu berbasis sinyal radio. Keduanya tetap setia pada misi awal: menghadirkan jam presisi dengan nilai terbaik bagi pemakainya.

(*)

Editor: Pratiwi

RELATED NEWS