Shanghai Electric Rampungkan Komponen Magnet Terbesar Dunia untuk Teknologi Fusi Nuklir

Pratiwi - Selasa, 21 Oktober 2025 22:32 WIB
ilustrasi | freepik

SHANGHAI (sijori.id) — Upaya Tiongkok untuk memimpin dalam pengembangan energi fusi nuklir mencatat tonggak penting baru. Perusahaan Shanghai Electric berhasil menyelesaikan pembuatan toroidal field magnet coil box terbesar di dunia — struktur raksasa yang menjadi komponen utama dalam reaktor fusi.

Komponen ini dibuat dari baja austenitik bersuhu sangat rendah dan memiliki berat sekitar 400 ton (880.000 pon). Ukurannya lebih besar 1,2 kali dan hampir dua kali lebih berat dibandingkan komponen sejenis yang digunakan dalam proyek ITER di Prancis, reaktor fusi internasional terbesar saat ini.

Pembuatan struktur berteknologi tinggi ini memakan waktu lima tahun. Tim dari Institutes of Physical Science, Chinese Academy of Sciences, menghadapi berbagai tantangan teknis, termasuk pengelasan baja setebal 35 sentimeter. Untuk itu, para insinyur menggabungkan metode laser welding berketebalan tinggi dengan tungsten inert gas welding celah sempit serta pengujian tak merusak berbasis gelombang ultrasonik untuk menjamin ketepatan hasil kerja.

Dorong Inovasi di Berbagai Industri

Keberhasilan ini, menurut para peneliti Tiongkok, bukan sekadar kemajuan untuk proyek fusi. Pengalaman teknis dari pembangunan coil box raksasa ini juga menjadi dasar bagi pengembangan rantai pasokan industri dalam negeri untuk energi fusi di masa depan.

Teknologi yang dihasilkan dari proyek tersebut berpotensi diterapkan pula di sektor lain, seperti dirgantara, peralatan energi, industri perkapalan, dan rekayasa lepas pantai. Shanghai Electric menilai proyek ini sebagai bukti kemampuan inovasi dan kecanggihan manufaktur Tiongkok dalam menangani proyek teknik berukuran besar dan presisi tinggi.

Pada Juli lalu, perusahaan itu juga bekerja sama dengan Institute of Plasma Physics dalam merancang dan mengirim cryostat uji dingin magnet untuk proyek ITER. Komponen tersebut, salah satu yang terbesar pernah diangkut melalui jalur darat, telah tiba di lokasi pembangunan di Cadarache, Prancis Selatan, setelah menempuh perjalanan sejauh 105 kilometer dari pelabuhan Berre-l’Étang dekat Marseille.

Perhatian Dunia terhadap Upaya Fusi Tiongkok

Laporan World Fusion Outlook 2025 yang dirilis oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyoroti kemajuan riset Tiongkok dalam teknologi fusi. Lembaga Institute of Plasma Physics kini tengah menuntaskan pembangunan Comprehensive Research Facility for Fusion Technology (CRAFT) — fasilitas penelitian berskala kampus yang mengintegrasikan sekitar 20 unit uji untuk sistem magnet superkonduktor, pemanas plasma, penggerak arus, material selimut reaktor, dan teknologi tritium.

CRAFT dirancang untuk memecahkan persoalan teknis dan rekayasa yang diperlukan guna membawa energi fusi magnetik dari tahap eksperimental menuju pembangkit listrik yang berfungsi penuh.

Proyek ITER sendiri merupakan kolaborasi internasional untuk membangun reaktor tokamak yang diharapkan mampu membuktikan bahwa fusi dapat menjadi sumber energi bersih dan bebas karbon berskala besar. Reaktor ini ditargetkan menghasilkan 500 megawatt energi panas selama 400 detik, dengan input pemanasan plasma 50 MW — meski tambahan 300 MW listrik masih dibutuhkan untuk pengoperasiannya. ITER belum dirancang untuk menghasilkan listrik bagi jaringan umum, tetapi menjadi pijakan penting menuju pembangkit fusi generasi berikutnya. (*)


RELATED NEWS