Startup Prancis Siapkan Printer Open-Source, Tantang Pasar Kartrid Terkunci
PARIS (sijori.id) – Kritik terhadap praktik perusahaan printer besar, yang membatasi pengguna dengan kartrid tinta mahal dan layanan berlangganan, sudah lama bergulir. Kini, sebuah perusahaan rintisan di Prancis menawarkan alternatif melalui proyek printer open-source yang bebas dari penguncian perangkat lunak.
Open Tools, perusahaan berbasis di Paris, tengah menyiapkan kampanye penggalangan dana untuk Open Printer, printer inkjet yang dirancang mudah diperbaiki, dapat dikustomisasi, serta tidak memiliki batasan dalam pengisian ulang tinta. Seluruh rancangan elektronik, desain mekanis, kode firmware, hingga daftar material dipublikasikan dengan lisensi Creative Commons. Hal ini memungkinkan siapa pun membuat modifikasi atau suku cadang pengganti secara mandiri.
Open Printer mendukung penggunaan kartrid HP 63 (Amerika Serikat) dan HP 302 (Eropa) yang bisa diisi ulang, tanpa khawatir terkunci pembaruan perangkat lunak. Perangkat ini mampu mencetak hitam-putih dengan resolusi 600 dpi dan berwarna hingga 1.200 dpi. Ukuran kertas yang dapat dipakai beragam, mulai dari A4, A3, letter, tabloid, hingga gulungan 11 inci dan 27 milimeter. Printer juga dilengkapi pemotong otomatis untuk menyesuaikan kertas gulungan menjadi lembar standar.
Antarmuka kontrol menggunakan layar TFT 1,47 inci dengan roda navigasi (jog wheel), ditenagai Raspberry Pi Zero W. Konektivitas meliputi USB-C, USB-A, Wi-Fi 5, serta Bluetooth 4.1, dan mendukung berbagai sistem operasi, mulai dari Windows, macOS, Linux, Android, hingga iOS.
Open Tools berharap, dengan sifat terbuka, produk ini bisa bertahan lebih lama dibanding printer komersial yang biasanya segera kehilangan dukungan begitu model baru diluncurkan. Dengan fleksibilitas penempatan—dapat diletakkan di meja maupun dipasang di dinding—Open Printer diharapkan menjadi pilihan bagi pengguna yang ingin bebas dari keterikatan kartrid berpaten dan biaya langganan tinta. (*)
