Tak Mudah Bangkitkan UMKM, 13 Tahun Sampoerna Tetap Semangat

Pratiwi - Selasa, 15 Desember 2020 18:10 WIB
Direktur PT HM Sampoerna Tbk., Ibu Elvira Lianita undefined


JAKARTA (sijori.id) - Perusahaan rokok legendaris Sampoerna terpanggil untuk ikut serta menguatkan pondasi ekonomi tanah air, Indonesia.

"Pemberdayaan UMKM ialah tanggung jawab bersama," ujar Direktur PT HM Sampoerna Tbk., Ibu Elvira Lianita pada Webinar dengan tema “UMKM sebagai Penggerak Kebangkitan Ekonomi Nasional", Selasa (15/12/2020).

Bu Elvira mengungkapkan Sampoernna sejak 2007 dan hingga kini konsisten memberdayakan UMKM.

Sampoerna memulai pemberdayaan UMKM di Pasuruan, Jawa Timur. Di sebuah kawasan pelatihan milik Samperna.

"Kami melatih mengolah makanan, bidang pertanian, juga bengkel," imbuh Bu Elvira.

Ia meyakini ketahan UMKM menjadi pendorong ekonomi nasional.

"UMKM ialah pondasi untuk menjaga ekonomi nasional," ujarnya.

Sejak 2007 hingga 2020 ini telah ada 40 ribu UMKM dari berbagai daerah yang telah dilatih Sampoerna.

Sayang tak semua berhasil. Secara nasional angka keberhasilan pelatihan UMKM hanya 4 %.

"Untuk Sampoerna angka kerlanjutan peserta pelatihan ialah 8-10%," aku Bu Elvira.

Menurutnya keberhasilan atau keberlangsungan usaha UMKM ialah tergantung pada pelaku dan pembina.

"Yang mandeg biasanya mereka putus asa," lanjutnya. "Perlu tekad kuat dari pelaku UMKM.

"Biasanya yang berhasil setelah tiga kali gagal," lanjutnya.

Sampoerna pun mengubah pola.

"Kami melakukan pendampingan secera berkelanjutkan," sebut Bu Elvira.

Sampoerna memasukkan materi capacity bulding sebagai bahan pelatihan.

Pandemi Covid-19 datang, mengagetkan. Sampoerena bergerak cepat memberi bantuan. Antara lain masker dan memberi partisi di toko-toko kelontong.

Tidak itu saja, Sampoerna melakukan pelatihan secara daring.

Berhenti? Belum, Sampoerna menyiapkan platform digital untuk UMKM melakukan transaksi.

Apa sih latar belakang Sampoerna mau berlelah-lelah bantu UMKM?

Bu Elvira menyahut, sejak awal berdiri pada 1913, pendiri Sampoerna memiliki sebuah filosofi dalam berbisnis.

"Kami menyebut filosofi 3 tangan."

Yakni, dalam berbinis harus bisa merangkul konsuman, karyawan dan mitra usaha serta merangkul masyarakat sekitar. (*)

Bagikan

RELATED NEWS