Tanaman Teh yang Ditanam Belanda Masih Hasilkan Produk Kualitas Tinggi
KERINCI - Perkebunan Teh Kayu Aro di Kabupaten Kerinci, Jambi, yang dikelola oleh PTPN 6 masih mempertahankan warisan sejarahnya dengan merawat ribuan pohon teh asli yang ditanam sejak tahun 1923 oleh pemerintah kolonial Belanda. Meskipun usianya hampir mencapai satu abad, pohon-pohon ini tetap produktif dan menghasilkan teh hitam berkualitas tinggi yang terkenal di Indonesia.
Dilansir dari kabarbumn.com, Rabu, 29 November 2023, Manager PTPN 6 Kebun Kayu Aro, Farhan, menyatakan bahwa perkebunan ini masih memiliki ribuan pohon teh Belanda dengan luas tanaman ratusan hektar. Meski usianya sangat tua, perawatan yang hati-hati dari PTPN 6 telah memastikan agar pohon-pohon ini tetap mampu menghasilkan teh berkualitas tinggi yang menjadi kebanggaan perkebunan.
Sejak zaman Belanda, saat pertama kali perkebunan teh ini dibuka di lereng Gunung Kerinci, pohon-pohon teh ini telah tumbuh dengan baik. Walaupun kepemilikannya telah beralih dari tangan Belanda ke pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan, PTPN 6 berhasil menjaga ciri khas pohon teh ini dengan baik.
Meskipun demikian, pohon teh lama yang ditanam pada masa kolonial hampir tidak bisa dibedakan secara fisik dengan pohon teh baru. Perbedaan pohon lama dan pohon baru hanya terletak pada pola tanam pohon.
Indonesia Berpeluang Besar Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik
Digunakan 1,59 Miliar Kali, Nilai Transaksi QRIS Tembus Rp24,97 Triliun
Jatim Memiliki 62 Jenis Potensi Komoditas Hutan
Pola tanam yang digunakan sekarang berbeda dari masa awal penanaman zaman colonial. Pohon-pohon lama ditanam oleh belanda secara acak, tidak seperti pola tanam saat ini yang lebih teratur.
Kehadiran perkebunan Teh Kayu Aro menjadi contoh nyata yang menunjukkan bagaimana menjaga dan memelihara warisan sejarah dengan baik sekaligus memanfaatkannya sebagai komoditi produktif di sektor pertanian. Melalui perawatan yang teliti oleh PTPN 6, warisan ini tetap memberikan manfaat bagi industri teh modern tanah air.
Perkebunan ini juga memberikan wawasan bahwa konservasi warisan alam dan sejarah dapat menjadi aset berharga bagi bangsa, memperkaya identitas budaya, dan menguatkan nilai-nilai tradisional dalam era modern.
Dalam konteks ini, peran penting PTPN 6 dalam menjaga warisan ini sebagai bagian dari identitas nasional menjadi cerminan dari pentingnya pelestarian nilai-nilai sejarah untuk generasi masa depan.