Tanggal 3 dan 4 Desember 2024, Jembatan II akan DIbuka - Tutup secara Berkala
BATAM (sijori.id) - BP Batam akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap Jembatan II Barelang, yang dikenal sebagai Jembatan Nara Singa II, sebagai langkah strategis mendukung pengembangan Pulau Rempang dan Galang sebagai Kawasan Ekonomi Baru.
Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menyatakan bahwa pemeriksaan ini bertujuan memastikan jembatan tetap aman dan mampu menopang peningkatan lalu lintas selama proses pengembangan kawasan tersebut.
"BP Batam akan melaksanakan pengujian beban (loading test) pada Jembatan II Barelang pada 3 dan 4 Desember 2024," ujar Ariastuty, Jumat (29/11/2024).
Selama proses pengujian, lalu lintas akan ditutup secara berkala dengan waktu jeda sekitar 15 menit setiap sesi pengujian. Ariastuty menyampaikan permohonan maaf atas potensi gangguan lalu lintas selama pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Keistimewaan Jembatan Nara Singa II
Jembatan Nara Singa II merupakan salah satu infrastruktur ikonik Indonesia. Dibangun dengan desain Balance Cantilever Box Girder, jembatan ini adalah yang terpanjang di Indonesia dalam kategorinya, dengan panjang 420 meter dan lebar 18 meter. Jembatan ini menghubungkan Pulau Tonton dan Pulau Nipah, serta dilengkapi dua jalur kendaraan yang masing-masing memiliki dua lajur, dipisahkan oleh median, dan trotoar selebar 2,1 meter di kedua sisi untuk pejalan kaki.
Pilar utama jembatan memiliki tinggi hingga 9 meter, sementara ketinggian bagian tengah bentang mencapai 4 meter. Ruang bebas vertikalnya mencapai 15 meter dari permukaan air surut, memastikan kelancaran arus kapal di bawahnya.
Jembatan ini dibangun oleh PT Hutama Karya dengan dukungan subkontraktor PT Ballast Indonesia dan PT VSL Indonesia. Proyek yang melibatkan 241 pekerja ini selesai pada 31 Mei 1997 setelah pengerjaan selama 1.305 hari. Nama "Nara Singa II" diambil dari nama seorang panglima Kerajaan Indragiri Hulu, sebagai penghormatan atas kontribusinya dalam sejarah.
Dukung Pengembangan Kawasan Strategis
Pulau Nipah yang dihubungkan oleh Jembatan II Barelang direncanakan menjadi kawasan pelestarian alam dan cagar ilmu pengetahuan. Sementara itu, pengembangan Pulau Rempang sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City diharapkan mampu menjadikan Batam sebagai destinasi investasi unggulan.
"BP Batam berkomitmen untuk memaksimalkan sarana dan prasarana, termasuk Jembatan II Barelang, demi mendukung keberhasilan PSN Rempang Eco-City yang akan memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah," tutup Ariastuty