Taylor Swift nak Manggung di Singapura meski Pendengar Terbanyak Ada di Jakarta
JAKARTA (sijori.id) — Data layanan penyiaran musik dan siniar, Spotify. Platform yang berbasis di Stockholm itu menyebut Jakarta memiliki 2.110.074 pendengar bulanan Taylor Swift.
Di urutan kedua, muncul London, Inggris dengan 1.753.247 pendengar, kemudian Quezon City, Filipina 1.269.424 pendengar, Mexico City, Meksiko 1.269.215 pendengar, dan Los Angeles, Amerika Serikat 1.212.795 pendengar. Adapun total pendengar Taylor Swift secara keseluruhan di Spotify mencapai 91.293.772 pendengar.
Meski memiliki jumlah pendengar terbanyak di Spotify, faktanya hingga kini musisi 33 tahun itu belum pernah sekalipun manggung di Jakarta. Padahal para fans di Tanah Air sudah menanti kehadiran sang bintang sejak lama. Taylor Swift justru memilih Singapura sebagai salah satu lokasi persinggahan tahun depan.
Pelantun “Karma” itu bakal tampil di Singapore National Stadium pada 2, 3, dan 4 Maret 2024. Singapura menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang akan menghelat konser bertajuk The Eras Tour. Lalu kenapa kenapa Taylor Swift tidak konser di Indonesia meski memiliki pendengar terbanyak di dunia?
Sejumlah sumber menyebutkan musisi asal Amerika Serikat itu sejatinya telah menjadwalkan konser di Jakarta International Stadium (JIS) pada Maret 2024. Namun rencana tersebut dibatalkan. Salah satu alasannya yakni maraknya praktik calo di Indonesia. Pihak artis disebut sangat strict tentang penjualan tiket, termasuk pembatasan pembelian tiket maksimal dua lembar per satu ID KTP.
Hal ini agar Swifties, sebutan fans Taylor Swift, berpeluang lebih besar untuk menonton sang idola. Selain itu, pihak Taylor Swift dikabarkan tidak ingin ada mark up harga yang membuat harga tiket konsernya selangit. Masalah tingginya harga sendiri sempat dikeluhkan fans Coldplay di Tanah Air beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Taylor Swift menarik diri lantaran mencium gelagat politis yang berpotensi menunggangi sang artis. Diketahui, tahun 2024 menjadi penyelenggaraan pemilihan umum. Hal ini sempat dibahas akun @fachrizaalghani di Twitternya.
“Karena kemarin (sudah) pitching (presentasi) juga. Sudah fix banget sih manajemennya. Ternyata memang Indonesia enggak memenuhi aja. Negaranya terlalu politikal kali ya,” bunyi chat WhatsApp yang dibagikan lewat tangkapan layar oleh @fachrizaalghani, Rabu 21 Juni 2023.
Belajar dari Singapura
Problem calo memang menjadi penyakit kronis dalam penyelenggaraan konser-konser musisi besar di Indonesia selama ini. Singapura sendiri telah memiliki jurus untuk memberantas praktik calo dalam penyelenggaraan konsernya, termasuk konser Taylor Swift.
Caranya, publik yang hendak membeli tiket harus mendaftar terlebih dahulu pada 23-28 Juni 2023. Pendaftar terpilih akan mendapatkan email konfirmasi dari platform penjualan tiket Ticketmaster pada 5 Juli 2023 yang berisi akses pembelian tiket yang berisi kode unik. Ticketmaster menegaskan tiket yang dibeli tidak dapat dipindahtangankan atau dijual kembali.
Dikutip dari Instagram AEG Presents Asia, penjualan tiket konser Taylor Swift di Singapura bakal dilayani melalui laman www.ticketmaster.sg. Penjualan tiket akan dibagi dalam beberapa tahapan. Rinciannya yakni presale yang ditujukan bagi pemilik kartu keluaran UOB pada 5-7 Juli 2023 pukul 09.00 waktu setempat, serta general on-sale pada Jumat 7 Juli 2023 mulai pukul 12.00 waktu setempat.
Lalu berapa harga tiket konser Taylor Swift di Singapura? Hingga kini sang musisi maupun promotor konser AEG Presents Asia belum mengumumkan harga tiket konser tersebut. Namun merujuk konser-konser sebelumnya yang dijual melalui Ticketmaster, harga tiket diperkirakan mulai US$108 atau sekitar Rp1,2 juta. (*)