Telkom Tidak Akan Melepas GOTO
JAKARTA – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menegaskan tidak akan melepas investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk walaupun kerugian investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut mencapai Rp142 miliar per akhir September 2023.
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tetap mempertahankan optimisme terhadap investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), meskipun terjadi tren penurunan nilai saham GOTO yang memengaruhi kinerja keuangan Telkom.
Dalam menghadapi situasi ini, perseroan menekankan bahwa investasi ini sebagian besar berfokus pada pencapaian misi sinergi jangka panjang.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel Mohamad Ramzy menjelaskan bahwa tujuan utama investasi di GOTO tidak semata-mata terkait uang, melainkan lebih sebagai realisasi dan wujud sinergi antara PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel) dengan GOTO untuk mendorong digitalisasi di masyarakat hingga ke pelosok negeri.
ad
“Kami mempertahankan investasi di GoTo dan akan terus meningkatkan sinergi,” kata Ramzy dalam public expose yang ditayangkan secara virtual, Kamis, 30 November 2023.
Ramzy menyampaikan bahwa sinergi tersebut telah terwujud sejak awal Telkomsel berinvestasi di GOTO. Langkah-langkah nyata dari sinergi tersebut termasuk layanan atraktif dan kompetitif bagi para pengemudi GOTO, serta perluasan kerja sama dengan para pedagang dan outlet.
Dikatakan oleh Ramzy, sinergi tersebut terus dipantau dan dikembangkan perseroan dari waktu ke waktu, terutama dengan konsolidasi antara Gojek dan Tokopedia, yang dinilai Telkom sebagai peluang untuk tumbuh.
Sebagai informasi, menurut laporan keuangan kuartal III-2023 Telkom, tercatat bahwa kerugian perubahan nilai wajar investasi Telkomsel di GoTo yang belum direalisasi mencapai Rp142 miliar.
Namun, dengan kerugian yang dihitung berdasarkan harga saham GOTO Rp85 perlembar tersebut, Telkom tetap menaruh komitmennya untuk mempertahankan investasi di perusahaan gabungan antara Gojek dan Tokopedia tersebut.
Kerugian GoTo Menyusut
Per-kuartal III-2023, GoTo mencatat rugi bersih sebesar Rp9,54 triliun. Kerugian ini menyusut 53,05% secara tahunan yang sebesar Rp20,32 triliun pada kuartal III-2022.
Terpangkasnya kerugian tersebut disebabkan GOTO berhasil menekan sejumlah beban operasionalnya. Beban itu di antaranya iklan dan pemasaran yang menyusut hingga 53,51% menjadi Rp1,52 trilun dibanding September 2022 lalu yang sebesar Rp3,27 triliun.
Selain itu, beban gaji dan imbalan karyawan juga mengalami penurunan 5,81% menjadi Rp4,21 triliun dibanding periode September 2022 lalu yang sebesar Rp4,47 triliun.
Beban penjualan dan pemasaran juga menurun hingga 57,23% yaitu menjadi Rp4,82 triliun, dari sebelumnya Rp11,27 triliun.
Penurunan rugi bersih juga seiring dengan pendapatan bersih GOTO yang naik sekitar 32% hingga kuartal III 2023 yaitu menjadi Rp10,51 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,96 triliun.
Pendapatan bersih terbesar GOTO berasal dari imbalan jasa yang naik cukup signifikan hingga 42,56% pada kuartal III-2023 dari Rp6,23 triliun menjadi Rp4,37 triliun.
Kemudian, kontribusi pendapatan lainnya seperti pendapatan imbalan iklan turun 6,4% menjadi Rp1,61 triliun, sedangkan imbalan jasa pengiriman naik 52,92% menjadi Rp1,49 miliar.
Pendapatan tambahan dari segmen pendapatan lain-lain senilai Rp1,16 triliun, naik 30,43% dari kuartal III-2022 yang sebesar Rp894,08 miliar. (*)