Tentang Dance Sport

Pratiwi - Kamis, 19 Januari 2023 13:00 WIB
Warga penghuni Apartemen Kalibata City mengikuti kegiatan Cardio Dance yang difasilitasi oleh badan pengelola Apartemen Kalibata City, Jakarta, Rabu, 21 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

BOGOR (sijori.id) — Dance sport atau olahraga dansa belakangan banyak dibicarakan. Lalu apa sebenarnya dance sport itu? Bagaimana sejarah dan perkembangan olahraga tersebut? Berikut ulasannya.

Berawal dari Sosialita

Asal-usul dance sport bermula dari seorang pengusaha Prancis bernama Camille de Rhynal. Camille dikenal sebagai salah satu sosialita Prancis pada awal abad 20. Dia bersama sejumlah penari menjadikan lantai dansa sebagai panggung kompetisi mereka, dilansir worlddancesport.org.

Kompetisi menari Tango skalah internasional pun digelar kali pertama di Nice, Prancis, tahun 1907. Seiring berjalannya waktu, dance sport terus berkembang dan dikenal di banyak negara.

Terkendala Akibat Perang Dunia II

Perkembangan dance sport sempat terkendala karena Perang Dunia II. Meski demikian olahraga tersebut kembali “mekar” usai perang berakhir. Federasi Olahraga Dansa Dunia bahkan resmi menciptakan istilah dance sport pada tahun 1980-an.

Mendapat Pengakuan Global

International Olympic Committee (IOC) resmi memberikan pengakuan penuh pada Federasi Olahraga Dansa Dunia pada 4 September 1997. Hal itu membuat dance sport telah diakui secara global sebagai cabang olahraga.

Mulai Dipertandingkan di PON Tahun 2012

Perkembangan olahraga dansa di dunia juga merambah Indonnesia. Olahraga ini sudah diakui KONI sebagai cabang olahraga. Dance sport kali pertama dipertandingkan pada PON XIX Jawa Barat tahun 2016 setelah gagal digelar pada PON Riau 2012 karena memicu kontroversi.

Sebelum resmi dipertandingkan, dance sport sudah diperkenalkan di PON Kalimatan Timur pada tahun 2008 dengan model ekshibisi atau tontonan.

Tuai Pro-Kontra

Olahraga dansa sebenarnya telah menuai pro-kontra di Indonesia sebelum kasus viralnya video SMPN 1 Ciawi. Hal itu karena olahraga tersebut dinilai tidak sesuai dengan budaya timur jika dilihat dari pakaian dan gerakannya.

Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) pernah mengatakan butuh upaya ekstra agar olahraga tersebut dapat dipertandingkan di PON. PON kemudian Jabar meloloskan cabang olahraga dansa dengan syarat mengganti nama menjadi dancesport.

Beri Ruang Atlet Disabilitas

Jika dahulu dance sport diciptakan oleh kalangan terbatas yakni pengusaha dan sosialita, dalam perkembangannya olahraga ini justru menjadi inklusif. Dance sport kini banyak dipertandingkan di kalangan atlet disabilitas

Olahraga dansa menjadi salah satu olahraga inklusif karena dapat dipertandingkan pula di kalangan atlet disabilitas. Mereka menampilkan dance sport dengan menggunakan kursi roda. (*)

Bagikan

RELATED NEWS