Terjadi Peningkatan Remaja Mengonsumsi Tembakau
SURABAYA (sijori.id) - Terjadi peningkatan signifikan dalam konsumsi tembakau di kalangan anak usia 10-14 tahun, terutama di tingkat SMP dan SMA, yang mencapai peningkatan hingga 16 kali lipat.
Peningkatan ini, sebagian besar, dikarenakan pengaruh iklan tembakau. Berbagai bentuk iklan tembakau yang tampil di berbagai media, termasuk televisi, ruang terbuka, dan media sosial, telah berperan dalam memengaruhi anak-anak untuk mencoba merokok.
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), bekerja sama dengan Center for Disease Control and Prevention Foundation, USA, mengungkapkan temuan yang mengkhawatirkan itu.
Dilansir siaran pers, Jumat, 27 Oktober 2023, UNAIR telah merespons masalah ini dengan melalui program kampus sehat. Salah satu tindakan yang diambil adalah menerapkan kebijakan tanpa toleransi terhadap aktifitas merokok di lingkungan kampus. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri, UNAIR juga telah mengadopsi program kawasan tanpa rokok sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 tahun 2019.
FKM UNAIR, melalui Research Group Tobacco Control (RGTC), turut mendukung program pengendalian tembakau. Mereka mengacu pada pedoman dari World Health Organization (WHO) yang dikenal dengan singkatan MPOWER.
Pendekatan ini mencakup serangkaian langkah seperti pemantauan penggunaan tembakau dan kebijakan pencegahan, perlindungan dari asap tembakau, memberikan dukungan kepada individu yang berupaya berhenti merokok, memberikan peringatan tentang risiko tembakau, menegakkan larangan iklan, promosi, dan sponsor tembakau, serta peningkatan tarif pajak pada produk tembakau.
Melalui kerja sama tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, program pengendalian tembakau menjadi fokus utama dalam upaya menciptakan generasi emas Indonesia pada tahun 2024. Tindakan Unair menjadi langkah penting dalam melindungi kesehatan generasi muda dan mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh penggunaan tembakau. (*)