The Great Carbon Arbitrage Menuliskan Adanya Keuntungan sekira Rp1,12 kuantiliun Apabila Seluruh Dunia Menghentikan Penggunaan Batu Bara

Pratiwi - Minggu, 05 Juni 2022 16:29 WIB
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di perairan Banten. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

JAKARTA (sijori.id) - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan adanya keuntungan sekitar US$77,89 triliun atau setara dengan Rp1,12 kuantiliun (asumsi kurs Rp14.441 per dolar Amerika Serikat) apabila seluruh dunia menghentikan penggunaan batu bara. Prediksi itu dipaparkan oleh IMF dalam laporan berjudul The Great Carbon Arbitrage yang diterbitkan pada awal Juni seiring dengan penyambutan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni.

Laporan itu ditulis oleh Ekonom IMF Tobias Adrian, Ekonom Columbia University Patrick Bolton, dan Ekonom Stanford University Allisa M. Kleinnijenhuis.

Laporan tersebut memuat studi pengukuran keuntungan dari penghentian penggunaan batu bara serta biaya yang diperlukan untuk energi baru dan terbarukan (EBT) di seluruh dunia.

Berdasarkan perhitungan para ekonom yang terlibat, penghentian penggunaan batu bara bisa memberikan keuntungan bruto hingga US$106,9 triliun (Rp1,54 kuantiliun).

Sementara itu, biaya yang dibutuhkan untuk penggantian energi berkisar di angka US$29 triliun (Rp417 kuadriliun) sehingga keuntungan bersihnya mencapai kisaran US$77,89 triliun (Rp1,12 kuantiliun).

"Perkiraan dasar kami adalah bahwa dunia dapat merealisasikan keuntungan bersih sebesar US$77,89 triliun. Angka ini mewakili sekitar 1,2% dari PDB dunia saat ini setiap
tahun sampai 2100," tulis laporan tersebut dikutip dari laman resmi IMF, Minggu, 5 Juni 2022.

Studi IMF menjelaskan ada keuntungan sekitar US$125 (Rp1,8 juta) untuk setiap penghentian penggunaan satu ton batu bara. Lalu, ada keuntungan sekitar US$55 (Rp792 ribu) dari hilangnya setiap satu ton emisi karbondioksida.

IMF pun memperkirakan, penghentian penggunaan batu bara dapat membantu dunia untuk terhindari emisi karbon dengan jumlah hingga 1.326 gigaton.

"Manfaat bersih dari penghentian penggunaan batu bara begitu besar sehingga upaya baru, penetapan harga karbon, dan kebijakan pembiayaan lain yang kita diskusikan, harus diupayakan," tulis IMF . (*)

Tags batu baraBagikan

RELATED NEWS