TOBA Siapkan Capex US$50-60 juta
JAKARTA (sijori.id) - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$50-60 juta atau setara dengan Rp745,15-Rp894,18 miliar dalam asumsi kurs Rp14.903 per-dolar Amerika Serikat (AS). Informasi tersebut disampaikan oleh SVP Corporate Strategy & Investor Relations TBS Nafi Achmad Sentausa dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST & LB) yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis, 8 Juni 2023.
Nafi menyampaikan, pihaknya belum bisa memaparkan secara detil mengenai penggunaan capex untuk tahun ini, namun TBS bisa memastikan bahwa belanja modal tersebut disiapkan utamanya untuk transformasi energi baru terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik.
"Untuk detilnya belum bisa kita share, tapi intinya ke renewable energy dan juga electric vehicle," papar Nafi.
Di tahun ini, TBS melalui joint venture bersama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Electrum, berencana untuk membangun pabrik kendaraan listrik di dalam negeri.
Pada kuartal pertama 2023, TBS sudah menggunakan capex sebesar US$7 juta (Rp104,32 miliar), namun untuk Electrum, perseroan belum mengeluarkan dana terlalu banyak.
Capex pada kuartal I-2023 sendiri lebih banyak difokuskan pada kebutuhan research and development (R&D) sementara sebagian besar capex akan lebih banyak digunakan pada semester II-2023 untuk keperluan bisnis Electrum.
Dalam kesempatan yang sama, Nafi menyampaikan bahwa perseroan telah menerapkan kebijakan dan strategi daur ulang pendapatan dari bisnis batu bara untuk mendanai proyek-proyek EBT yang diinisiasi seiring dengan transformasi menuju ekonomi hijau.
Pada tahun 2022, proyek pembangunan Mini Hidro di Lampung telah mencapai 30%, dan di tahun 2023, perseroan akan meninjau rencana pembangunan proyek tenaga angin di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Perseroan juga akan meninjau rencana pembangunan proyek floating solar di Batam serta beberapa alternatif pengembangan proyek EBT lainnya sehingga target 100 MW installed capacity pada 2025 bisa berada dalam jalur yang tepat.
Untuk kendaraan listrik Electrum, TBS mencatat pencapaian penggunaan 6 juta km per-Januari 2023, perseroan optimis bahwa produk electric vehicle (EV) cukup diminati masyarakat.
"Dengan pencapaian 6 juta km per-Januari 2023 kemarin, kami telah menerima banyak data dan masukan bagi produk motor listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat di Indonesia sehingga kami sangat optimis dapat menghadirkan produk yang memang benar-benar dibutuhkan," ungkap Nafi.
Direktur TBS Juli Oktarina menyampaikan, TBS telah berhasil mencatat kinerja keuangan yang terus bertumbuh di tengah kondisi pasar keuangan global yang ketat pada 2022, apalagi saat perseroan sedang mengupayakan transformasi energi hijau.
Pada tahun 2022, TBS mencatat pendapatan sebesar US$635,8 juta (Rp9,47 triliun) dengan peningkatan 34,7% secara year-on-year (yoy).
Seiring dengan pencapaian tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar US$93,9 juta (Rp1,39 triliun), melonjak hingga 43,1% yoy.
"Sepanjang tahun 2022, TBS kembali berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif dan solid. Harga batu bara yang kuat di pasar global merupakan katalis positif bagi kinerja perseroan. Pendapatan tersebut memperkuat posisi perseroan untuk terus melanjutkan proses transformasi menuju perusahaan energi berkelanjutan dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik," kata Juli.
Juli pun menegaskan bahwa pihaknya melakukan sejumlah langkah untuk terus memperkuat tata kelola yang baik (good corporate governance/GCG) untuk menyukseskan langkah transformasi Towards A Better Society 2030 (TBS2030). (*)
