AMERIKA (sijori.id) — Dilansir dari Reuters, Tyson Foods bakal memangkas 10% karyawan serta 15% pemimpin senior di perusahaan. Sebagai informasi, Tyson Foods memiliki sekitar 6.000 karyawan yang bekerja di kantor perusahaan serta 118.000 karyawan yang bekerja di pabrik daging serta gudang. Maret lalu, Tyson mengumumkan bakal menutup dua pabrik pemrosesan di AS yang memiliki 1.700 pekerja

Chief Executive Tyson Foods, Donnie King, mengatakan pihaknya mendorong efisiensi dengan fokus pada inisiatif yang lebih sedikit serta intensitas yang lebih besar. Tyson Foods, imbuhnya, juga ingin menghilangkan duplikasi pekerjaan. “Diskusi dengan sebagian besar karyawan yang terkena dampak PHK akan dilakukan pekan ini,” ujar King dilansir Sabtu, 29 April 2023.

Tahun lalu sejumlah karyawan sudah keluar setelah pihak Tyson memindahkan semua pekerja ke kantor pusat di Springdale, Arkansas. Tyson mengklaim PHK terhadap 10% karyawan tak ada hubungannya dengan penolakan mereka untuk pindah ke Arkansas.

Selain pekerja, Tyson turut memberhentikan jajaran elit perusahaan termasuk wakil presiden dan wakil presiden senior. Mereka masuk dalam 15% pimpinan senior yang bakal terkena PHK perusahaan. Perombakan dalam kepemimpinan eksekutif ini membuat sejumlah investor dan analis gamang. Sebelumnya, Tyson telah memecat presiden bisnis internasional mereka, Chris Langholz, Agustus 2022.

Pemimpin divisi makanan siap saji, Noelle O’Mara, juga telah keluar dari perusahaan. Analis ekuitas senior di CFRA Research, Arun Sundaram, membaca ada yang tak beres dalam manajemen Tyson. “Seringnya pergantian tim kepemimpinan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya inefisiensi dalam perusahaan,” ujarnya. (*)