Uma Yum Cha, Kedai Dim Sum di Tengah Pasar

Pratiwi - Kamis, 23 Maret 2023 16:55 WIB
null

YOGYA (sijori.id) - Uma Yum Cha menjual dim sum bukan di mal ataupun restoran melainkan di blok Pasar Condronegaran yang terletak di Jalan Gedongkiwo RT 52 RW 11 No. 980, Kelurahan Gedongkiwo, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Kalian bisa nongkrong dan bercanda gurau bersama teman-teman, menikmati suasana pasar sambil memakan dimsum yang enak dan halal dari Uma Yum Cha. Sejak berdiri di tahun 2018 harga dimsum di Uma Yum Cha sampai saat ini cukup terjangkau hanya Rp 3.000 saja per biji, namun dengan kualitas makanan yang dijamin enak dan halal.

Uma Gumma (37) sang pemilik, awal berjualan hanya untuk konsumsi semata untuk program diet, sebab dimsum yang dibuatnya tergolong rendah karbohidrat namun tinggi protein. "Sempat diet, sampai 60 kilo kurus banget, di video Uma Yum Cha di instagram ada. Waktu pandemi tidak olahraga jadi gendut lagi. Aku merasakan keberhasilan diet dari asupan makanan, kalian bisa mampir disini jika mencari asupan diet rendah karbohidrat dan tinggi protein, atau bisa pakai apa aja tapi rendah kalori," jelasnya.

Olahan ayam, udang, jamur dan wortel yang dihaluskan dan dibalut dengan pangsit ini sangat mengundang selera makan. Pasalnya dimsum buatannya sangatlah enak dan bikin ketagihan.

Uma mengungkapkan, usahanya ini dibangun sejak tahun 2018. Kemudian banyak teman-temannya yang ingin mencoba dimsum buatannya. Seiring berjalannya waktu informasi mengenai dimsum miliknya menyebar dari mulut ke mulut dan semakin banyak yang menyukai dimsum buatannya.

"Kemudian teman-teman pengen, katanya rasanya enak, menyebar mulut ke mulut. Tapi lama kelamaan kok boros juga digratisin ya, akhirnya jadi mulai dijual. Jadi awal mula jualan lewat story instagram pribadi," ujarnya.

Pemilihan tempat di Pasar Condronegaran sebagai tempat pertama kali penjualan dimsumnya, Uma mengungkapkan dulunya Ia dan teman-teman kerjanya sering makan dan nongkrong di pasar ini. Hingga akhirnya memutuskan berjualan di pasar tersebut.

"Waktu itu kerja full time, kost dekat sini di belakang masjid. Tiap malam pasti makan disini, makan di pasar. Dulu pedagangnya cuma ada beberapa, ramesan, wedang bajigur, angkringan sama pecel lele. Nah aku ini pelanggan disini. Slot ini masih kosong, jadi aku coba jualan disini dimsumnya, dan alhamdulillah sampai sekarang," jelasnya.

Untuk nama Uma Yum Cha sendiri terdiri dari 'Uma' nama sang pemilik, 'Yum Cha' merupakan budaya minum teh dari Tionghoa dimana budaya disana merupakan kaum pekerja yang bekerja sejak pukul 05.00 pagi, dan siang hari beristirahat sambil minum teh dan makan snack dimsum bersama teman-teman.

"Dari budaya sana kepikiran pasar kok cocok dengan apa yang pengen aku bentuk Uma Yum Cha ini. Bisa makan sambil ngobrol, enak suasananya, akhirnya memutuskan jualan disini," ujarnya.


Untuk menu yang ada di Uma Yum Cha antara lain siomay atau dimsum, bakpao mini dengan varian rasa manis dan asin, selanjutnya ceker kaki naga yang berwarna merah merona karena rasanyanya yang pedas.

Pihaknya mengatakan, awal mula penjualan hanya 50-100 biji dimsum per hari. Sampai akhirnya pada detik ini penjualan perbulan mencapai 30.000 dimsum. "Alhamdulillah meningkat, yang datang bukan cuma teman-teman bahkan sempat viral. Saat ini keuntungan penjualan bisa Rp 1,5 juta - Rp 3 juta perhari. Dengan estimasi perbulan bisa menjual dimsum hingga 30.000 dimsum," katanya.

Jika kalian ingin mencoba namun bertempat tinggal di luar Kota Yogyakarta, tenang saja karena Uma Yum Cha sudah buka cabang di beberapa tempat loh. Untuk wilayah Kota Yogyakarta Uma Yumcha dapat ditemui di Pasar Condronegaran dan Gor Klebengan. (*)

Editor: Pratiwi
Tags Uma Yum ChaBagikan

RELATED NEWS