Umur Belum Genap 36 Tahun, Pramaditya sudah menjadi Guru Besar di UGM

Pratiwi - Kamis, 07 September 2023 22:17 WIB
Prof. Dr. Pramaditya Wicaksono, S.Si., M.Sc.,

YOGYAKARTA (sijori.id) - Prof. Dr. Pramaditya Wicaksono, S.Si., M.Sc., jangan bayangkan oemilik gelar sebanyak itu adalah orang yang sudah tua. Pemilik nama itu adalah guru besar termuda dalam usia 35 tahun 11 bulan.

Pencapaian ini menjadikan Prama sebagai salah satu pakar di bidang Penginderaan Jauh Biodiversitas Pesisir di Fakultas Geografi UGM efektif mulai tanggal 1 Juni 2023. Prama berhasil memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Prof. apt. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., yang meraih gelar guru besar pada usia 36 tahun 9 bulan.

Proses pengukuhan sebagai guru besar Prama dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Maret 2024 mendatang. Keberhasilannya dalam meraih jabatan ini tidak hanya karena cepatnya kenaikan jabatan, tetapi juga karena produktivitasnya dalam penelitian dan publikasi ilmiah.

Setiap tahun, Prama berhasil menerbitkan rata-rata 5 publikasi ilmiah, dengan total hingga saat ini mencapai 55 publikasi dalam jurnal ilmiah nasional dan internasional yang bereputasi.

“Targetnya bisa di usia sebelum 40 tahun bisa jadi guru besar, tetapi tidak pernah menyangka menjadi guru besar termuda di UGM di usia 35 tahun,” ujar Prama dilansir ugm.ac.id, Selasa, 6 September 2023.

Selain itu, Prama juga menghasilkan 76 tulisan yang diterbitkan dalam prosiding, buku , buletin, serta media massa. Keterlibatannya dalam sejumlah jabatan di Fakultas Geografi UGM juga turut mendukung percepatan raihan jabatan guru besar. Saat ini, prama menjabat sebagai Ketua Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh di Departemen Sains Informasi Geografi.

Perjalanan akademik Prama dimulai saat ia menempuh pendidikan S1 di program studi Kartografi dan Penginderaan Jauh di Fakultas Geografi UGM pada tahun 2004. Ia berhasil lulus di tahun 2008 dengan total masa studi hanya 3 tahun 11 bulan. Kemudian, ia melanjutkan S2 di program studi Geografi dengan minat MPPDAS di Fakultas Geografi UGM pada tahun 2008 dengan memanfaatkan Beasiswa Unggulan Dikti.

Prestasi akademiknya terus berkembang, dan ia juga menerima beasiswa doktoral dari program CNRD (Centers for Natural Resources and Development) melalui pendanaan dari DAAD Jerman. Prama kemudian mengambil program Doktor Geografi dengan minat Penginderaan Jauh di Fakultas Geografi dalam kerjasama dengan Cologne University of Applied Sciences, Jerman.

Pencapaian luar biasa Prama tidak hanya menjadi inspirasi bagi generasi muda yang berkecimpung di dunia akademik tetapi juga mengukuhkan reputasi UGM sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia dan dunia dalam hal pendidikan dan penelitian. (*)

Tags ugmPramadityaBagikan

RELATED NEWS