Universitas Muhammadiyah Jakarta Siap Miliki Program Doktor Manajemen

Pratiwi - Minggu, 05 Juni 2022 07:31 WIB
Evaluasi Lapangan pegusulan Program Studi (Prodi) Doktor Manajemen yang digelar pada Jumat (03/06), di Aula FEB UMJ.

JAKARTA (sijori.id) - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (FEB UMJ) bersiap memiliki Program Studi (Prodi) Doktor Manajemen.

Sebagai tahap awal, menerima visitasi Tim Evaluasi Lapangan (Asesor) dari Direktur Kelembagaan Pendidikan Tinggi (DIKTI), sebagai tahap akhir dari pegusulan program doktor tersebut. Visitasi digelar pada Jumat 3 Juni 2022 di Aula FEB UMJ.

Tim Evaluasi Lapangan disambut oleh Ketua BPH UMJ, Rektor UMJ beserta jajarannya, Dekan FEB UMJ beserta jajarannya, dosen dan tenaga kependidikan FEB UMJ, dan seluruh dekan di lingkungan UMJ.

Pengusulan Program Doktor Manajemen telah melalui rangkaian proses. Beradasarkan laporan Dekan FEB UMJ, Dr. Luqman Hakim, SE.Ak., M.Si., pengusulan pendirian Program Doktor Manajemen mendapat rekomendasi dari LLDIKTI Wilayah 3 pada 19 Oktober 2021. Kemudian proses dilanjutkan dengan penyerahan berkas kepada Kelembagaan DIKTI melalui sistem pada 31 Desember 2021. Proses evaluasi berjalan mulai dilakukan pada 6 Januari 2022, hingga akhirnya sampai pada tahap evaluasi lapangan yang dilaksanakan pada 3 Juni 2022.

Luqman memiliki keyakinan bahwa FEB UMJ akan terus berkembang. “Jika mendapatkan izin operasional program doktor, tentunya dengan dukungan universitas, kami yakin akan terus bisa berkembang. Program doktor akan berdiri dan tumbuh sehat dengan perbaikan berkelanjutan”, ungkap Luqman saat memberikan laporan di hadapan pejabat DIKTI, LLDIKTI Wilayah III, tim asesor dan seluruh stakeholder yang hadir pada acara pembukaan evaluasi lapangan.

Pendirian Program Studi Doktor Manajemen juga adalah bagian dari rencana strategis UMJ terkait FEB UMJ. Selain itu, pendirian program studi doktor juga merupakan dorongan dan arahan dari Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Sekum), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., yang juga hadir sebagai Ketua Badan Pembina Harian UMJ. “Ini merupakan arahan dari Sekum PP Muhammadiyah dalam ceramah pada kegiatan upgrading Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Bahwa sebagai insan Muhammadiyah, sekurang-kurangnya ada banyak hal yg harus dilakukan. Dalam hal ini adalah upaya profesional dan keterbaruan. Maka ini (pendirian program studi doktor) adalah sebuah pelaksanaan keterbaruan sesuai arahan Prof. Mu’ti”, ungkap Dekan FEB UMJ.

Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dalam sambutannya mengatakan, “kalau menilik sejarah FEB UMJ, terkait jumlah prodi S1 dan S2, jumlah mahasiswa, sumber daya manusia yang ada di FEB, memang FEB UMJ sudah layak untuk mempunyai program doktor.”

Menurutnya, evaluasi lapangan adalah tahap yang sangat penting bagi serangkaian pengusulan pendirian program doktor. “Evaluasi Lapangan adalah tahapan yang sangat penting. Harapannya setelah visitasi, tidak lama akan turun Surat Keputusan,” ujar Ma’mun.

Lebih lanjut, Rektor UMJ mewakili pimpinan UMJ menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktur Kelembagaan DIKTI dan Kelembagaan LLDIKTI Wilayah 3 atas kerja sama yang dijalin dalam pendirian program doktor di UMJ.

Universitas Muhammadiyah Jakarta merupakan perguruan tinggi tertua di lingkungan Pergutuan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA). Saat ini PTMA berjumlah 172 perguruan tinggi. Selain sebagai kampus tertua (di lingkup PTMA), UMJ merupakan kampus dengan prodi terbanyak di lingkungan PTMA dengan 55 program studi. Saat ini UMJ memiliki 17 Guru Besar, 65 Lektor Kepala, dan 198 doktor atau sekitar 32% dari 615 dosen. “Harapannya ke depan, tahun ini kita sangat berpeluang untuk mendapatkan 2 (dua) sampai 3 (tiga) Guru Besar. Pada 2023 tentu akan lebih banyak lagi,” ujar Ma’mun menutup sambutannya seperti dirilis web UMJ.

Ketua BPH UMJ, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., memberikan penegasan dalam sambutannya, “pendirian Program Doktor Manajemen adalah bagian dari ikhtiar UMJ khususnya FEB UMJ, dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat dan sebagai bagian dari komitmen untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.”

Muhammadiyah memiliki jaringan pendidikan yang sangat luas. Lembaga pendidika yang didirikan oleh persyarikatan Muhammadiyah mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi adalah hasil dari pemikiran dan kerja keras keluarga Muhammadiyah. “Kami di Muhammadiyah ada policy, bahwa kampus-kampus yang besar agar membina kampus-kampus yang masih kecil. Alhamdulillah, tidak ada kampus yang mati. Sebagian besar kami tumbuh bersama. Karena di Muhammadiyah kami menerapkan kebijakan share resources. Tidak sekedar resources tapi juga share income. Sesama PTMA saling membantu,” ujar Abdul Mu’ti.

Mu’ti berharap bahwa dengan adanya Program Doktor Manajemen mendorong kampus UMJ naik kelas sebagai PTMA tertua. “Kami sangat berharap dukungan dari Kemendikbudristek dan LLDIKTI. Kami tentu sangat yakin bahwa evaluasi ini menjadi bagian penting bagi kami untuk memperbaiki borang”, ungkap Mu’ti.

Selaku Ketua BPH UMJ, Mu’ti juga berharap bahwa Program Doktor Manajemen akan terus berkembang. Mengakhiri sambutan, Mu’ti menegaskan kembali bahwa pendirian Program Doktor Manajemen FEB UMJ adalah bagian dari ikhtiar UMJ dalam memberikan layanan pendidikan terbaik bagi masyarakat dan juga sebagai ikhtiar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. (DN/KSU)

RELATED NEWS