Urus Gudang, Amazon Uji Coba Gunakan Robot

Pratiwi - Jumat, 20 Oktober 2023 16:46 WIB
Amazon Mulai Uji Robot untuk Bantu Staf Gudang, Akan Gantikan Manusia?

AMERIKA SERIKAT (sijori.id) - Amazon dikabarkan sedang menguji apakah robot humanoid yang berjalan dapat membantu staf gudangnya. Perlu diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini Amazon telah menambahkan sejumlah teknologi baru sebagai bagian dari cabang Amazon Robotics, terutama yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan di gudang, termasuk lengan dan gerobak kecil yang dapat membantu mengemas pesanan. Saat ini, Amazon disebut telah memiliki 750.000 robot yang bekerja bersama karyawannya.

Minggu ini, Amazon dilaporkan meluncurkan lebih banyak robot termasuk sistem bernama Sequoia yang dapat membantu membuat itinerary di gudang tersebut. Namun, robot baru yang paling dramatis adalah sistem bernama Digit yang kini sedang diuji untuk operasi Amazon.

Amazon menyebut robot itu Digit sebagai mobile manipulator solution, serta mampu bergerak dan menangkap berbagai barang lain dengan cara yang tidak dapat dilakukan robot lain. Robot Digit tersebut melakukannya dalam wujud manusia yang luar biasa, dengan mata bersinar di bagian depan kepala, lengan, dan kakinya yang memungkinkannya untuk berjalan.

Sistem ini diketahui dibangun oleh Agility Robotics yang bermitra dengan Amazon. Tinggi robot ini mencapai 175 cm, dapat bekerja selama 16 jam sehari, dan memiliki kemampuan untuk melihat orang dan berjongkok.

Amazon mengatakan bahwa ukuran dan bentuk robot Digit ini sangat cocok untuk bekerja di bangunan yang dirancang untuk manusia. Amazon juga yakin dengan adanya robot tersebut mereka memiliki peluang besar untuk mengembangkan mobile manipulator solution yang dapat bekerja secara kolaboratif dengan karyawan.

Penggunaan awal atas teknologi robot Digit ini adalah digunakan untuk membantu karyawan dalam mendaur ulang tas jinjing, sebuah proses yang sangat berulang, di mana diperlukan pengambilan dan pemindahan tas jinjing kosong setelah inventaris telah diambil seluruhnya.

Tye Brady, Chief Technology di Amazon Robotics mengatakan bahwa dia lebih tertarik pada bagaimana bentuk humanoid dapat memungkinkan jenis mobilitas baru, seperti menggunakan kaki untuk berjalan di berbagai medan daripada meniru penampilan manusia. Ia juga menyarankan bahwa jika bentuk robot menjadi penghalang, maka Amazon dapat mengubahnya.

Meski begitu, robot tersebut masih dalam tahap pengujian untuk saat ini. Dalam upaya untuk memahami cara penggunaannya, robot Digit ini masih tidak dapat digunakan dalam operasi normal Amazon manapun. Robot tersebut mungkin tidak akan pernah digunakan jika proyek menemukan bahwa robot tersebut tidak dapat membantu.

Amazon berkomitmen untuk memastikan robot ini bersifat kolaboratif dan mendukung karyawan. Dalam upaya nyata untuk menghilangkan kekhawatiran mengenai robot yang akan mengambil pekerjaan staf manusia, mereka menunjuk pada pertumbuhan lapangan kerja baru yang terjadi bahkan ketika investasi mereka di bidang robotika telah meningkat. Amazon juga mengatakan bahwa ada 700 kategori pekerjaan baru yang tidak akan diambil alih.

“Dari perangkat keras hingga kecerdasan buatan yang tertanam dalam robotika kami, kami sangat tertarik dengan teknologi yang membuat pengalaman kerja karyawan kami lebih aman, mudah, dan tidak repetitif,” komitmen Amazon.

Amazon mengatakan bahwa dengan adanya robot maka akan ada waktu ekstra yang memungkinkan karyawan untuk mengambil waktu sejenak dan bisa digunakan untuk hal lain seperti mengevaluasi pekerjaannya.

Meski begitu, ternyata Amazon hanyalah salah satu dari sejumlah perusahaan yang mencari robot humanoid untuk pekerjaan logistik. Tesla, misalnya, memiliki sistem yang disebut Optimus yang menurut Elon Musk pada akhirnya bisa menjadi bisnis terbesarnya, namun belum benar-benar diluncurkan. (*)

Editor: Pratiwi
Tags AmazonBagikan

RELATED NEWS