USAF Uji Coba AGM-183A Air-launched Rapid Response Weapon

Pratiwi - Selasa, 13 Desember 2022 16:55 WIB

Bomber B-52H membawa rudal AGM-183A/Foto: USAF

undefined

WASHINGTON (sijori.id) - Angkatan Udara Amerika dan Lockheed Martin mengatakan mereka telah melakukan uji coba skala penuh dari prototipe lengkap AGM-183A Air-launched Rapid Response Weapon (ARRW).

Pengujian disebut suskses dengan berhasil melepaskan muatan kendaraan hipersonik boost-glide tanpa daya, yang membawa hulu ledak dan mencapai kecepatan lebih dari 5 Mach sebelum mencapai area target yang ditentukan.

Ini adalah pencapaian besar untuk sebuah program yang melihat pengujian penerbangan pertamanya tahun lalu dirusak oleh kesulitan yang membuat masa depannya dipertanyakan.

Tes dilakukan pada 9 Desember 2022 dengan pembom B-52H meluncurkan rudal di lepas pantai California Selatan. Ini adalah pertama kalinya AGM-183A all-up round (AUR) ditembakkan langsung dalam pengujian.

Angkatan Udara Amerika sebelumnya telah melakukan sejumlah tes penembakan AGM-183A. Tetapi semua difokuskan untuk mendemonstrasikan kinerja pendorong roket senjata tersebut. Tes penguat pertama yang sukses terjadi pada bulan Mei setelah dua tes sebelumnya gagal.

USAF dalam pernyataannya Senin 12 Desember 2022 menyatakan semua tujuan tes terpenuhi. “Setelah pemisahan AGM-183A dari pesawat, rudal mencapai kecepatan hipersonik, menyelesaikan jalur penerbangannya dan meledak di area terminal,” kata Angkatan Udara Amerika.

AGM-183A dirancang menggunakan pendorong roketnya untuk mendorong rudal ke kecepatan dan ketinggian yang optimal. Setelah itu kerucut hidungnya terpisah dan kendaraan pendorong diluncurkan.

Tidak seperti rudal balistik tradisional, kendaraan tanpa tenaga itu kemudian terbang di sepanjang jalur penerbangan atmosfer yang relatif dangkal ke targetnya dengan kecepatan hipersonik. Sesuatu yang didefinisikan sebagai kecepatan di atas 5 Mach.

Kendaraan boost-glide dirancang untuk memiliki kemampuan manuver tinggi. Ini memberikannya kemampuan untuk membuat perubahan jalur yang tidak menentu di sepanjang rutenya.

Bersama bersama dengan kecepatannya yang sangat tinggi, kemampuan maneuver ini menghadirkan tantangan yang signifikan bagi lawan ketika harus mendeteksi, melacak serta mencegatnya.

Angkatan Udara Amerika mengatakan AGM-183A dirancang untuk memungkinkan mereka bisa menghancurkan target tetap, bernilai tinggi, serta peka waktu dalam di lingkungan yang diperebutkan.

Detail tentang hulu ledak yang dibawa oleh kendaraan boost-glide masih terbatas. Namun, laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa rudal akan membawa jenis ledakan-fragmentasi lanjutan. Hulu ledak yang dimaksudkan untuk memanfaatkan kecepatan tinggi senjata guna menciptakan hujan pecahan peluru yang sangat efektif. (*)

Tags usafBagikan

RELATED NEWS