Velikiye Luki, Kapal Selam Terbaru Rusia, Dibangun selama 7 Tahun

Pratiwi - Senin, 09 Januari 2023 22:15 WIB
null

MOSKOW (sijori.id) - Kekuatan bawah laut Rusia bertambah dengan bergabungnya Velikiye Luki. Kapal selam kelas Lada ini akhirnya bisa beroperasi setelah 7 tahun pembangunan. Velikiye Luki merupakan kepal ketiga dari kapal selam diesel-listrik kelas Lada. Kapal mulai dibangun pada 2015 dan diluncurkan pada akhir Desember 2022 lalu.

Tidak seperti kebanyakan negara yang membangun kapal selam bertenaga nuklir, Rusia masih tetap membangun kapal selam diesel-listrik konvensional.

Nama Velikiye Luki diambil dari pertempuran penting di Front Timur Perang Dunia II. Saat itu pasukan Soviet yang bergerak maju mengepung sekelompok pasukan Jerman yang mengepung kota Velikiye Luki. Garnisun kota bertahan selama dua bulan sebelum menyerah, dan pertempuran tersebut telah menjadi bagian penting dari narasi perang Soviet dan Rusia.

Sebelum Velikiye Luki, Rusia meluncurkan dua kapal selam kelas Lada lainnya yakni St. Petersburg dan Kronstadt. Kelas Lada dikembangkan pada 1990-an sebagai penerus kelas Proyek 877 yang oleh NATO disebut sebagai kelas "Kilo". Secara keseluruhan, kelas Lada muncul sekitar 12 tahun di belakang jadwal.

Kapal selam ini memiliki panjang 236 kaki dengan lebar 23 kaki, dan memiliki awak hanya 35 orang. Mereka dipersenjatai dengan enam tabung torpedo 533 milimeter, yang dapat menampung torpedo dipandu, rudal anti-kapal, dan rudal jelajah serangan darat. Mesin diesel-listrik mereka dapat menggerakkan kapal hingga 21 knot saat terendam. Namun Lada tetap belum dilengkapi dengan sistem air propulsion independen atau AIP. Teknologi yang sebenarnya telah menjadi syarat wajib bagi kapal selam konvensional terbaru.

Pembangunan Kelas Lada memang penuh dengan hambatan. Kapal pertama Sankt Peterburg mengalami kesulitan konstruksi dan masalah keuangan. Kapal selam tersebut baru mulai beroperasi pada tahun 2010 atau 13 tahun setelah produksi dimulai.

Setelah itu kelas Lada masih terus mengalami masalah. Jika biasanya dibutuhkan waktu tiga tahun untuk membangun kapal selam, Velikiye Luki, yang dimulai pada tahun 2015, baru selesai tahun 2022 lalu.

Kapal selam awalnya dimaksudkan untuk menggunakan sistem AIP yang memungkinkan kapal selam bertenaga konvensional untuk tetap terendam selama berminggu-minggu. Tetapi proyek tersebut gagal. Angkatan Laut Rusia tidak memiliki pilihan lain kecuali membeli kapal selam kelas Project 636.3. Versi terbaru dari kapal selam 877 dan awal 636, yang dikenal di seluruh dunia sebagai kelas “Improved Kilo”.

Rusia telah membangun kapal selam bertenaga nuklir selama setengah abad, jadi mengapa membangun kapal selam bertenaga konvensional?

Angkatan laut yang dapat membangun kapal selam nuklir, seperti Amerika, Inggris, dan Prancis, cenderung hanya membangun kapal selam bertenaga nuklir dengan mengesampingkan yang lainnya. China juga mulai meninggalkan pembangunan kapal selam konvensionalnya. Praktis hanya Rusia dan India yang masih membeli kedua jenis kapal selam tersebut.

Ada alsaan kenapa Moskow memilih strategi ini. Rusia adalah negara besar yang membentang 12 zona waktu dan berbatasan dengan 14 negara. Tidak seperti Amerika Serikat yang kapal selamnya harus menempuh jarak ribuan km agar relevan secara operasional, Angkatan Laut Rusia hanya harus menempuh jarak pendek untuk menghadapi angkatan laut dari Amerika Serikat dan anggota NATO lainnya atau juga Jepang.

Dalam banyak kasus propulsi nuklir berlebihan, dan kapal selam nuklir jauh lebih mahal daripada konvensional. Rusia membangun kapal selam nuklir untuk bersaing melawan NATO di perairan yang lebih dalam. Sedangkan kapal selam konvensional dapat berpatroli lebih dekat ke rumah.

Tetapi sulit dibantah Kelas Lada adalah contoh bahwa ada masalah dengan Rusia. Banyak kapal perang Rusia dibangun pada 1990-an baru ditugaskan pada 2000-an ketika Moskow akhirnya mampu membelinya.

Kegagalan untuk mengembangkan AIP merupakan indikasi penurunan teknologi kapal selam Rusia. Bahkan Velikiye Luki, yang dimulai pada 2015 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikannya. Sanksi Barat atas Ukraina setelah aneksasi krimea bagaimanapun telah mempengaruhi kemampuannya untuk membangun militernya dengan baik. (*)

Tags Velikiye LukiBagikan

RELATED NEWS