Vietjet Akhiri Operasi Pesawat Buatan China setelah Kontrak Sewa 6 Bulan Berakhir

Pratiwi - Selasa, 21 Oktober 2025 13:35 WIB
Sebuah pesawat regional COMAC C909 dengan corak warna maskapai berbiaya rendah Vietjet tampak terparkir di landasan Bandara Internasional Noi Bai, Hanoi, Vietnam, 14 April 2025. — Reuters / the star

HANOI (sijori.id) — Maskapai berbiaya rendah asal Vietnam, Vietjet, menghentikan pengoperasian dua pesawat COMAC C909 buatan China pada 18 Oktober, setelah kontrak sewa selama enam bulan berakhir. Informasi tersebut disampaikan oleh dua sumber yang mengetahui langsung hal ini.

Kedua pesawat tersebut mulai beroperasi di Vietnam kurang dari seminggu setelah kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Hanoi pada April lalu — sebuah momentum yang kala itu dianggap sarat makna politik sebagai simbol penguatan hubungan strategis dan ekonomi antara Vietnam dan China.

Namun, menurut kedua sumber itu, Vietjet memutuskan tidak memperpanjang masa sewa dan tidak memiliki rencana dalam waktu dekat untuk membeli pesawat dari pabrikan milik negara China, COMAC. Pihak Vietjet menolak memberikan komentar, sementara COMAC belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi.

Kontrak sewa tersebut menandai penggunaan pertama pesawat buatan China pada rute domestik di Vietnam, seperti Hanoi–Con Dao dan Ho Chi Minh City–Con Dao, dan sempat dianggap sebagai terobosan besar bagi COMAC dalam upayanya menembus pasar luar negeri.

Salah satu sumber mengatakan, penghentian operasi dilakukan karena biaya operasional yang tinggi, terutama terkait penggunaan awak dan layanan pemeliharaan dari luar negeri, serta batasan regulasi penerbangan di Vietnam. Sebelumnya, pesawat C909 dioperasikan oleh awak dari Chengdu Airlines asal China.

Menurut sumber yang sama, Vietjet mungkin akan mempertimbangkan model sewa yang berbeda di masa mendatang. Pihak Chengdu Airlines juga belum menanggapi permintaan komentar.

Kedua sumber tersebut menegaskan, tidak ada masalah teknis atau keselamatan selama pengoperasian pesawat COMAC di Vietnam.

Berdasarkan data FlightRadar24, kedua pesawat itu melakukan penerbangan terakhir pada Jumat (17 Oktober) dari Con Dao menuju Hanoi.

Pesawat C909, sebelumnya dikenal sebagai ARJ21, mampu menampung hingga 90 penumpang dan merupakan jet komersial pertama buatan China yang masuk tahap produksi massal sejak mulai beroperasi pada 2016.

COMAC kini tengah berupaya memperluas pasar pesawat regional C909 di kawasan Asia Tenggara, dengan penempatan armada di Indonesia, Vietnam, dan Laos, serta pesanan dari Air Cambodia dan satu maskapai di Brunei.

Sementara itu, Vietjet yang mengoperasikan lebih dari 100 pesawat — mayoritas Airbus — juga telah memesan sejumlah besar Boeing 737 MAX untuk memperkuat armadanya. (*)

Bagikan

RELATED NEWS