Waspadai Lifestyle Creep

Pratiwi - Jumat, 18 November 2022 20:44 WIB
null

JAKARTA (sijori.id) - Lifestyle creep atau inflasi gaya hidup. Udah pernah dengan istilah ini? Ciri khas dari lifestyle creep ini yaitu perubahan dalam pemikiran dan perilaku yang memandang pengeluaran untuk barang-barang yang tidak penting justru sebagai hak dan bukan pilihan.

Apa Itu Lifestyle Creep?

Ketika karier Anda menghasilkan peningkatan pendapatan, sering kali pengeluaran juga akan meningkat. Anda mungkin akan lebih mudah mengeluarkan uang untuk mendaftar layanan streaming atau justru lebih sering makan di luar. Selain itu, bisa jadi Anda mulai memikirkan untuk membeli rumah kedua atau bahkan mobil baru.

Di satu sisi mungkin wajar untuk meningkatkan pengeluaran saat pendapatan Anda juga meningkat. Bagaimanapun, Anda tentu bekerja keras untuk dapat membeli dan melakukan hal-hal yang Anda sukai dalam hidup. Namun, saat pengeluaran Anda jadi lebih tinggi dan Anda kerap berbelanja tanpa berpikir dengan cermat, hal itu bisa membawa masalah.

Mungkin Anda membelanjakan lebih banyak agar gaya hidup Anda sesuai dengan gaya hidup teman dan keluarga karena mungkin Anda merasa hal itu diharapkan kepada Anda. ANda bahkan bisa jadi merasa bahwa dengan bekerja keras untuk itu Anda berhak untuk membelanjakannya lebih banyak. Meski begitu ternyata pikiran dan perasaan tersebut bisa jadi sebuah pertanda bahwa pengeluaran Anda sudah lebih tinggi dan terjadi secara otomatis.

Mengapa Lifestyle Creep Harus Dihindari?

Salah satu efek samping yang paling merugikan dari lifestyle creep adalah pengeluaran jadi lebih banyak. Itu artinya, Anda hanya bisa menabung dan berinvestasi lebih sedikit. Masalah ini biasanya terjadi sangat akut bagi penabung yang lebih muda, karena mereka justru memiliki keuntungan paling banyak jika sudah berinvestasi sejak dini.

Sedangkan untuk investor yang lebih tua dan merencanakan pensiun sekitar lima sampai 10 tahun lagi, lifestyle creep akan membawa bahaya yang berbeda. Mereka biasanya sedang berada di puncak karier, mendapatkan gaji dan bonus, dan sering membelanjakan lebih banyak untuk barang mewah seperti rumah dan mobil.

Namun, jika mereka hanya mendapatkan gaji tinggi tersebut dalam waktu singkat, tabungan mereka justru tidak akan cukup melanjutkan gaya hidup seperti lifestyle creep di masa pensiun. Hal ini akan membuat mereka jadi bekerja lebih lama atau justru memangkas pengeluaran ketika pensiun.

Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda tetap bersikap bijak apalagi jika mengalami kenaikan gaji agar pengeluaran Anda tetap terkontrol. Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa lifestyle creep dapat menimbulkan tekanan hidup tambahan seperti Anda jadi harus bergantung pada tingkat pendapatan tertentu dan kesulitan jika ingin mencari pekerjaan lain.

Tags Lifestyle creepBagikan

RELATED NEWS