X akan Rekrut100 Karyawan untuk Tim Moderasi Konten
Perusahaan X (dulunya Twitter) milik miliarder Elon Musk dikabarkan akan merekrut 100 karyawan penuh waktu untuk menjadi tim moderasi berkantor di kantor keamanan dan keselamatan baru di Austin, Texas.
Elon Musk sebelumnya sempat membubarkan tim keamanan dan keselamatan secara global setelah mengakuisisi perusahaan tersebut.
Dikutip TrenAsia.com dari Techclusive pada Senin, 29 Januari 2024, tim baru tersebut nantinya akan fokus pada moderasi konten terkait eksploitasi seksual anak (CSEM), karena platform ini tengah menghadapi pengawasan.
CEO X, Linda Yaccarino, dijadwalkan untuk memberikan kesaksian di hadapan Komite Yudisial Senat pada tanggal 31 Januari mengenai penanganan X terhadap CSEM.
Menurut laporan, tim X "juga akan membantu dalam penegakan moderasi lainnya, seperti yang melarang ujaran kebencian".
Saat ini perusahaan telah memposting iklan lowongan pekerjaan untuk peran-peran tersebut, dengan deskripsi pekerjaan untuk moderator yaitu bertanggung jawab menyelidiki masalah seperti "spam dan penipuan" serta memberikan dukungan pelanggan.
"Di X, kami memiliki nol toleransi terhadap Eksploitasi Seksual Anak (CSE), dan kami bertekad untuk membuat X tidak ramah bagi para pelaku yang mencoba mengeksploitasi anak-anak. Pada tahun 2023, kami menegaskan bahwa prioritas utama kami adalah menangani CSE secara online," kata perusahaan tersebut dalam postingan terbaru mereka di website.
Pengumuman ini datang tidak lama setelah serangkaian foto palsu eksplisit secara seksual dari musisi Taylor Swift menjadi viral di platform tersebut. Foto-foto tersebut tidak dihapus bahkan setelah beberapa jam.
"Kami juga sedang membangun pusat keunggulan Keamanan dan Keselamatan di Austin, Texas, untuk merekrut lebih banyak agen internal sehingga kami dapat terus mempercepat dampak kami," kata perusahaan tersebut.
Pada tahun 2024, perusahaan mengatakan bahwa akan meningkatkan mekanisme deteksi untuk menemukan lebih banyak konten yang dapat dilaporkan di platform tersebut agar dilaporkan kepada National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC).
Pada tahun 2023, X menangguhkan 12,4 juta akun yang melanggar kebijakan CSE-nya. Angka ini meningkat dari 2,3 juta akun pada tahun 2022.
"Pada tahun 2024, kami akan melanjutkan investasi kuat kami di area kritis ini dan memperluas upaya kami untuk mendidik pengguna kami tentang pentingnya membantu kami dalam memerangi eksploitasi seksual anak secara online," kata perusahaan tersebut. (*)